Ada satu hal yang tidak boleh terlewatkan, saat tanam kacang panjang di kampung. Benda ini tidak mahal, bahkan bisa gratis, tapi keberadaannya bisa sangat menentukan hasil panen. Biasanya petani kampung mencarinya dari ranting pohon, atau ranting bambu.
Nama benda itu adalah lanjaran. Perlu diketahui, lanjaran merupakan sebutan di kampung: tajar tanaman, biasanya untuk tanaman kacang panjang, kecipir, koro, dll. Pokoknya untuk tanaman sayur yang merambat. Tujuannya satu: agar buah atau bijinya bisa tumbuh maksimal, tidak terkena tanah. Agar tidak mudah busuk.
Di kampung, mayoritas sistem pertanian masih manual, jauh dari sentuhan teknologi dan pengetahuan modern. Sehingga, sebagian besar petani akan memaksimalkan apa yang ada di sekitar, yang disediakan alam, untuk memaksimalkan hasil pertanian. Mereka jarang melirik sistem pertanian modern.
Selain butuh modal tidak sedikit, juga perlu penyesuaian perkembangan teknologi dan pengetahuan baru. Rata-rata petani kampung dari didikan alam, minimal pengetahuan warisan dari nenek moyangnya. Karena jarang ada penyuluhan tentang perkembangan pertanian terbarukan. Sehingga, mereka lebih banyak memaksimalkan potensi yang ada di sekitar.
Seperti dalam membuat lanjaran tadi, hanya mengandalkan ketersediaan lingkungan, tanpa membeli penunjang dari pabrik. Misalnya, ada benang atau alat bantu tertentu sebagai pengganti lanjaran tadi. Namun, sisi positifnya tetap ada, alam kampung tetap terjaga, terasa lebih asri dan alami. Semoga timnas lolos Pildun 2026. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI