Mohon tunggu...
Imah Muslimah
Imah Muslimah Mohon Tunggu... Guru - Menulislah untuk Dakwah

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islam Kaffah, Islam yang Seperti Apa?

15 Agustus 2020   12:39 Diperbarui: 15 Agustus 2020   12:35 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengenai keagamaan kita tidak asing lagi, terutama dengan agama Islam, di Indonesia saja di dalamnya berpenghuni mayoritas Muslim, simbol-simbol keagamaan sudah tidak asing, dari yang kerudungan hingga yang menampakkan ketaatannya dalam beragama sudah bisa tebak 'mereka Muslim', bahkan tanpa diberitahu ataupun bertanya kepada pemeluknya. 

Salah satu yang membuat orang lain mengenal identitas seseorang, bisa dengan melihat simbol-simbol yang ia gunakan, bagi Muslim misalnya menggunakan simbol Laa ilaha illallah atau menggunakan hijab syar'i merupakan sebuah simbol kebanggaan yang harus ekspresikan.

Dari kalangan Muslim sendiri tidak sedikit yang menampakkan simbol-simbol keIslaman secara Totalitas, dari memperbaiki pemahaman yang berujung pada perbaikan perilaku hingga aktivitas mengajak orang lain untuk merasakan manisnya ketenangan dengan ketaatan Totalitas seperti yang ia rasakan, bahkan tanpa dibayar tanpa diminta, dengan senang hati ia membagi-bagikan kenikmatan yang ia rasakan.

Oh iya kita sering kan... Mendengar atau pun melihat orang-orang yang bekerja dan sukses diluar sana, apa yang mereka lakukan untuk mendapat pencapaian tersebut? Tentu... banyak waktu, pikiran, tenaga yang berkali-kali lipat yang mereka korbankan dari kebiasaan orang pada umumnya. 

Untuk mendapatkan harta contohnya, rela siang malam bekerja, gak pulang ke rumah, sedikit jam istirahat, bahkan tidak ada istirahat, rela mengikuti aturan pekerjaan, apapun yang diarahkan oleh atasan pasti nurut karena itu atasan dan gak berani dilanggar. Benar-benar Totalitas mereka dalam hal pekerjaan.

Tapi apakah Totalitas itu hanya untuk pencapaian didunia saja? Totalitas hanya untuk Manusia? Bayangkan ketika melakukan sesuatu hal dengan Totalitas maka ada pencapaian fantastis yang didapatkan ataupun dirasakan, jika yang dibicarakan itu adalah pencapaian untuk dunia maka dalam sekejap akan hilang, karena sifatnya tidak abadi, hanya sementara, rasa-rasanya yang dilakukan tidak artinya bukan?

Agar setiap perjalanan yang dilakukan tidak terasa sia-sia, ada baiknya melihat kembali orientasi hidup. Jika seorang Muslim tuntunanya Al-Qur'an maka harus kembalikan segala  aktivitas sperti yang ada di dalam Al-Qur'an. Kita temukan misalnya manusia di dunia ini mau ngapain sih? 

Dalam Q.S ad-dzariyat ayat 56 bahwa manusia hidup dunia untuk beribadah/mengabdi kepada Allah, tidak sembarang beribadah tapi ada tuntunannya, seperti penjelasan sebelumnya selayaknya bos dengan bawahan ada aturan yang harus diikuti.

Totalitas adalah seruan Allah untuk hambanya ketika meyakini Islam sebagai Agamanya, Allah minta masuk Islam secara kaffah/Totalitas (QS Al-Baqarah:208), itu permintaan Allah sebagai 'Bos' kita yang memiliki langit dan bumi. Bukan mengambil sebagian aturan Allah lalu mencampakkan yang lain. Suka sholat tapi tidak mau mengambil aturan menutup aurat, suka puasa tapi tidak mau meninggalkan riba', setuju syariat menikah namun tidak setuju dengan haramnya pacaran, setuju korupsi perbuatan yang salah namun tidak setuju dengan hukum potong tangan.

Sekilas begitu potret kehidupan Muslim saat ini, mengambil aturan Islam sesuai kepentingan mereka, sebagai seorang Muslim dan posisi sebagai hamba sudah seharusnya mengikuti aturan Allah, Berislam kaffah, tunduk, patuh pada aturan-Nya. Yuk Back to Islam kaffah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun