Mohon tunggu...
seputarkampus_
seputarkampus_ Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar Menulis

Terdepan, Terluar, Tertinggal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kilas Balik History Bapak Pendidikan guna Merefleksikan Ketimpangan yang Terjadi

21 Oktober 2021   15:22 Diperbarui: 21 Oktober 2021   15:53 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih banyak ketimpangan yang terjadi pada kualitas pendidikan peningkatan mutu pelayanan diberbagai daerah, antarwilayah, gender, sosial, ekonomi sampai ke pelosok negeri seperti sekarang ini.

Hasil analisa masa pemerintahan 7 Tahun Presiden saat ini, Yang pernah berjanji bertekad menurunkan ketimpangan dan kualitas pelayanan pendidikan tersebut yang rencana diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat masih belum tuntas diselesaikan dengan sebaik - baiknya.

Dikondisi seperti ini yang belum pasti pandemi kapan berakhir, Ikhtiar menanamkan semangat yang diterapkan dengan mengedepankan peran digitalisasi, membuat suatu karya inovasi yang bisa mendorong laju SDM, Para Mahasiswa, Calon Guru dan Tenaga Pendidik menjadi ideal profesional seperti yang dikatakan oleh Bapak Pendidikan ala Ki Hajar Dewantara.

Saat usia genap 40 tahun beliau melepaskan gelar kebangsawanan untuk bisa dekat dengan rakyat sehingga langkah perjuangan nya pada tanggal 3 Juli 1922 mendirikan National Onderwijs Institut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa) dengan menanamkan konsep pembelajaran Ing Ngarsa Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani yang berarti Didepan Memberi Teladan, Ditengah Memberi Semangat, Dibelakang Memberi Dorongan.


Tata kelola di era terjadinya perubahan besar-besaran yang disebabkan oleh adanya inovasi yang mengubah sistem dan tatanan bisnis yang lebih baru (DISRUPSI) ini yang patut di dorong untuk berbenah mengikuti perubahan zaman.

Sehingga refleksi pemerintah dalam menyediakan pelayanan kualitas pendidikan tersebut bisa sejalan. Agar peranan mahasiswa sebagai agen perubahan Agent Of Change bisa berdampingan dengan masa dimana pendidikan harus menjamin terjadinya proses transformasi knowledge menuju proses transformasi nilai (value)

"Memang awan tebal dan hitam menggangtung di atas kita, akan tetapi percayalah dibaliknya masih ada matahari yang bersembunyi" Ujar Papatah Sang Bapak Pendidikan, dan Ini harus dilakukan lalu diterapkan mengingat sadar akan fungsi dan peranannya.


Penulis berharap agar sesuatu yang muram ini terkait ketimpangan yang terjadi segera diselesaikan untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan negara, Terutama dalam dunia pendidikan agar dapat menumbuhkembangkan peserta didik, calon guru dan tenaga pendidik yang memilki potensi, inovasi serta berkepribadian jujur, tekun sebagai pengabdi yang diridhoi Allah SWT.

Penulis
Redaktur Pelaksana
Ilyas Mubasir
Ketua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Periode 2019/2020

Pimpinan Redaksi
seputarkampus_

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun