Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Strategi Jitu Yusril Jadi Pengacara Jokowi?

9 Desember 2018   18:44 Diperbarui: 9 Desember 2018   18:46 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Yusril datang ke istana menemui Jokowi. Ketika hendak salaman, berkas map yang dibawanya hendak ditaruh dibawah meja. Tetapi Jokowi menyuruh untuk diletakkan diatas meja. Dan kamera TV aneka saluran menshoot map dengan lambang PBB no. 19 itu. Lumayan, kampanye gratis no. urut PBB, kali gitu yak?

Setelah bersedia jadi pengacara Jokowi-Ma'ruf, panggung media memang seolah jadi milik Yusril. Diundang talkshow khusus diberbagai aneka TV, diberitakan dimana mana. 

Yusril dan PBB naik panggung. Maklum, gimanapun PBB partai kecil, nyaris gak lolos KPU. Setelah lolos sebagai parpol peserta pemilu, eh malah 90 calegnya yang tidak lolos. Setelah diperjuangkan ke bawaslu Katanya bisa lolos, tetapi namanya belum ada di lembar KPU?

Selain sebagai 'iklan' gratis, langkah Yusril juga bisa jadi untuk meningkatkan posisi tawar PBB juga di koalisi Prabowo Sandi? Karena selama ini gak dianggap karena parpol kecil? Walaupun sekelas Yusril bisa dianggap sebagai tokoh nasional?

Malah sikap Yusril menjadi pengacara Jokowi sempat rame karena tuduhan HTI ke kubu Prabowo pindah ke kubu Jokowi? Kalau saya baca twitter pendukung Jokowi lumayan juga tuh kecewanya, langsung lemes. Tetapi emang lebih shock ketika Jokowi milih Ma'ruf Amin sih.

Yusril memang ketum parpol kecil. Partainya sering disepelekan, dan Yusril sendiri sering digoda untuk pindah partai. Tetapi dia gak mau dan merasa berkewajiban membela dan membesarkan partai. Baginya kompetisi pilpres bukan tataran ideologies, tetapi pragmatis. Ada siasah yang harus dijalankan.

Yang jelas rakernas PBB baru akan dilaksanakan bulan Januari 2019. Di acara ini barulah sikap resmi PBB secara partai diumumkan. Apalagi acara ini juga dilakukan setelah caleh sudah turun dan bisa menyerap aspirasi masyarakat soal sikap Yusril. 

Ada beberapa opsi pilihan PBB sebagai parpol. Pertama mendukung Jokowi. Kalau opsi ini yang resmi diambil, kemungkinan banyan caleg yang mundur. Walaupun ada yang bilang itu sikap caleg 'numpang' bukan kader partai. 

Kedua tidak memihak siapapun. Yang penting caleg bisa masuk parlemen. Apa ini nanti ada konsekuensi 2024 tidak bisa mengusung capres? Atau karena parpol kecil, yang penting besar dulu?

Yang ketiga opsi mendukung Prabowo Sandi. Opsi ini masih mungkin jika ada lobi lobi tertentu? Atau ada masukan dari caleg yang sudah turun lapangan bahwa dengan mendukung Prabowo, PBB bisa menjadi parpol harapan diluar PAN dan PKS? Bisa merebut suara sebanyaknya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun