Mohon tunggu...
Ilya Ainur
Ilya Ainur Mohon Tunggu... Guru - Penyusun Aksara | SCHOOL COUNSELOR

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tidak Menggunakan Plastik! Yuk, Mulai dari Diri Sendiri Dulu

11 Januari 2020   19:27 Diperbarui: 11 Januari 2020   19:35 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Diawal tahun saya dan seluruh masyarakat Indonesia dikejutkan oleh berita banjir yang menimpa beberapa daerah di Jabodetabek. Bahkan warga yang menglaminya langsung. Pastinya mereka lebih terkejut. Dan seakan tidak siap dengan bencana banjir kemarin.

Bencana banjir yang disebutkan oleh orang-orang terjadi saat ini. Awal tahun 2020 ini merupakan banjir terparah. Tidak ada himbauan. Bahkan warga belum siap. Aliran banjir yang besar. Bahkan beberapa kali saya melihat acara berita di tv merasa teriris. Melihat aliran air cokelat yang besar. Menerjang semua yang ada dihadapan.

Para pakar menyebutkan bahwa ini disebabkan oleh beberapa hal. Karena aliran air ke sungai yang tidak baik. Juga karena penyerapan air di beberapa daerah terkena banjir yang kurang. Sampai pada sebab banyaknya sampah yang menumpuk. Menghambat air-air di sungai. Hingga meluap ke daratan.
Isu sampah di Indonesia sepertinya sudah saner terdengar. Merupakan salah satu pekerjaan rumah para pemerintah dan kita semua. Untuk bagaimana caranya masalah sampah bisa terselesaikan. Menjadikan lingkungan selamat. Tidak ada lagi bencana lain yang diakibatkan sampah.

Setelah banjir reda di beberapa daerah di Jabodetabek. Para petugas kebersihan mengeluhkan bahwa sampah nya begitu banyak. Kebanyakan dari sampah-sampah tersebut adalah sampah plastik. Yang kita tahu bersama bahwa sampah plastik merupakan masalah besar. Karena tidak dapat mengurai dengan cepat.
Beberapa saat lalu pemerintah Jakarta mengusulkan peraturan untuk mengurangi penggunaan plastik. Karena dibeberapa negara hal tersebut telah terealisasi. Dan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang disebabkan oleh sampah plastik.

Hati saya menjadi terpanggil. Saya bertekad kepada diri saya untuk bisa bijak dalam kenggunakan plastik. Dan saya bangga pada diri saya. Dapat melakukan hal tersebut. Meski hanya kecil.

Jadi pada hari pertama saya kembali masuk bekerja. Saya membeli es susu tapi tidak menggunakan gelas plastik. Saya berani untuk membawa gelas dan memesan es susu menggunakan gelas. Hal tersebut sudah saya lakukan selama seminggu kerja kemarin.

Saya sangat bangga kepada diri saya. Saya sudah mengurangi 3 jenis plastik perharinya. Gelas plastik, tutup gelas plastik dan sedotan plastik.
Tak hanya itu pengalman lain saya tidak menggunakan plastik saya rasakan pada saat saya belanja. Jadi waktu itu saya membeli sebuah tas dan dompet dari dua toko yang berbeda. Ketika si kasir menawarkan menggunakan plastik saya tolak. Karena kebetulan waktu itu saya membawa tas belanja. Sedangkan di toko satunya. Saya berani menolak saat kasir akan mengambil plastik. Saya bilang tidak usah. Hal ini membuat saya bahagia loh. Tak hanya bahagia lagi-lagi saya bangga terhadap diri saya sendiri.

Ke depannya saya akan terus melakukan hal kecil ini. Semoga semakin banyak yang melek akan hal ini. Karena semua hal besar dimulai dari hal kecil. Semua hal bisa kita lakukan mulai dari diri kita sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun