Mohon tunggu...
Ilya Ainur
Ilya Ainur Mohon Tunggu... Guru - Penyusun Aksara | SCHOOL COUNSELOR

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ibu Tangguh Punya Anak Hafizh Quran, Meski Sempat Kehilangan 4 Anak

29 Mei 2018   12:23 Diperbarui: 29 Mei 2018   12:33 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi sebagian orang mungkin kehilangan menjadi akhir dari indahnya kehidupan, mereka merasa kebahagiaan mereka direnggut dengan kehilangan orang terkasihnya. Yang mana kehilangan di sini maksudnya adalah orang yang dikasihi dan dicintai meninggal dunia. Banyak orang yang merasa hidupnya hampa,  merasa dunia ini tidak memihak kepadanya karena mereka mengalami kehilangan. 

Entah itu kehilangan ibu tercinta, ayah tercinta, anak tercinta, teman, sehabat dan yang lainnya. Padahal yang namanya kematian tidak ada yang tahu kapan datangnya. Kematian  tak pernah mengenal kepada siapa sasarannya, kapan kejadiannya dan di mana hal tersebut akan terjadi. Kematian tidak pernah menunggu kita siap kehilangan orang yang kita cintai karena pada intinya kematian tak pernah mengenal apapun.

Saya mengawali tulisan saya kali ini dengan kematian karena sosok inspiratif yang bahkan ingin saya temui adalah seorang ibu yang kehilangan keempat anaknya bahkan masih diusia muda dengan pengakit kanker yang diidap oleh keempat anaknya tersebut.

Jadi begini biasanya setiap duhur dibulan puasa ini saya suka menonton acara tahfizh Qur'an Indonesia 2018 disalah satu stasiun swasta Indonesia. Kebetulan pada saat saya melihat sedang membahas kehidupan salah satu pesertanya bernama Ilham  yang sudah hafal  5 juz. 

Pada segmen tersebut diperlihatkan sebuah tayangan tentang kehidupan sehari-hari Ilham. Dari mulai kegiatannya di sekolah dari mulai ekstrakulikuler yang diikutinya sampai kegiatannya di rumah. Pada tayangan tersebut pun nampak ayah Ilham yang bercerita tentang Ilham.

Inti dari cerita ayah Ilham pada tayangan video tersebut adalah bahwa Ilham merupakan anak kelima dan aktif dalam segala kegiatan di sekolah. Ayahnya sebagai orangtua bangga melihat Ilham bisa menghafal 5 juz Al-qur'an. Ayahnya berharap bahwa hafalannya akan bertambah banyak dan hafalan Al-qura'annya tersebut bisa menolong kakak-kakaknya di syurga nanti. 

Dari perkataan ayahnya yang terakhir saya agak kurang mengerti sebetulnya yah yang ayahnya bilang supaya hafalan Ilham bisa menolong kakak-kakaknya di syurga. Benak saya menyimpulkan oh Ilham punya kakak yang sudah meninggal.

Tapi ko kakak-kakak yah kata-katanya agak ragu juga menafsirkan kata-kata ayahnya tersebut. Sampai akhirnya kembali ke acara tersebut dan pembaca acara Irfan Hakim menanyakan bahwa apa maksud dari kata-kata ayahnya Ilham tadi. Ibu Ilham yang saya lupa namanya siapa mendampingi Ilham dalam acara tersebut. Beliau berkata iya kak keempat anak saya sudah meninggal dan Ilham anak kelima yang masih ada sampai sekarang.

Seketika suasana studio menjadi haru dan diselimuti keheranan orang-orang dengan berbagai pertanyaan. Termasuk Irfan Hakim yang bertanya langsung "bisakah ibu ceritakan kisahnya bu, jika tidak keberatan" akhirnya Ibunya Ilham bercerita tanpa henti. Jadi anak pertamanya meninggal dunia pada saat 4 tahun karena mengidap kanker otak pada saat usia dua tahunan dan pada saat itu ibu dan ayah ilham sedang berada di Jepang karena kebetulan ayahnya Ilham kerja di sana. 

Sudah melakukan berbagai macam pengobatan dan hasilnya diusia keempat anak  pertamanya tidak dapat tertolong dan meninggal dunia. Kemudian pada saat melakukan pengobatan tersebut si ibu melahirkan sedang mengandung anak kedua.  Kemudianan  anak kedua lahir dan pada usia mendekati 4 tahun kembali mengidap kanker. 

Pada saat yang bersamaan anak ketiganya lahir dan sang ibu memutuskan untuk pulang ke tanah air untuk mengurus anaknya yang kedua karena ketakutan kalo di Jepang obat-obatnya terlalu keras makanya dibawalah anak keduanya yang saat itu sudah divonis kanker juga. Sedangkan anak ketiga yang baru lahir dia titipkan kepada  saudaranya di Jepang. Namun takdir berkata lain tepat pada saat anak keduanya menginjak usianya yang keempat nyawanya juga tidak dapat ditolong lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun