Mohon tunggu...
AHMAD SOFYAN
AHMAD SOFYAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Sains Al-Qur'an Jawa Tengah di Wonosobo

Selanjutnya

Tutup

Politik

Petani, Pahlawan, atau Pengenyang Politisi

6 Oktober 2022   19:58 Diperbarui: 6 Oktober 2022   20:45 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Petani pahlawan negri atau petani sebagai pengenyang para politisi?

Kita semua tahu bahwa petani merupan salah satu pehlawan besar dalam kelangsungan hidup masyarakat indonesia dari padi,kentang,kubis berbagai macam sayura dan buah buahan bisa kita dapatkan dari sosok yang berjasa dalam memenuhi ketersediaan pangan. 

Tapi hal ini hanyalah menjadi sebuah angan angan yang katanya berjasa, tetapi dengan penuh kekuasaan si politisi yang menggrogoti pentani, kenapa tidak pentani menjadi salah satu sumber kekuatan dalam menyalonkan bahkan penyumbag suara terbanyak, bisa juga menjadi salah satu korban dari politik identitas yang mana menjadikan budaya semasa orde baru, tidak bisa kita pungkiri apalah daya seorang petani yang tidak bisa mengadili,memejarakan bahkan menangkap si penguasa yang punya tahta dalam dinastinya. 

Dari segi lahan kita bisa lihat korban si minoritas yaitu desa wadas, yang akan dilakukan proyek bendungan, bagaimana dengan nasib mereka yang sebagian mayoritas petani (sumber detifinanse) mungkin sebagian yang memiliki gati rugi akan bisa melanjutkan kehidupannya. Bagimana dengan petani yang tidak mendapatkan apa-apa wahai tuan dan puan yang duduk dikursi kerajaan? Bukan hanya itu, mereka sudah menghilangkan rumah-rumah para hewan yang tinggal didalamnya, bagaimana dengan mata pencaharian mereka? 

Desa wadas merupakan salah satu desa penghasil bumi yang cukup banyak, dengan hasil perkebunan mencapai Rp. 8,5M/tahun, belum lagi kayu keras yang mencapai Rp.5 M/ 5 tahun.’’ Jumlah ini telah memenuhi kebutuhan hidup dan kesejahteraan masyarakat desa wadas’’ ujar direktur Eksekutif Walhi yogakarta. 

Kita bayangkan didalam desa tersebut bisa mencetak generasi generasi muda, bisa banyak sekali anak-anak muda yang bisa bersekolah dan akan lahirnya sarjana dari rahim desa wadas dari sektor perkebunan, hal ini sekarang hanya menjadi mimpi karna mata pencaharian yang semistinya, kini akan menjadi genangan air. 

Padahal didesa tersebut mayoritas mimlih Jokowi dalam capres, tapi kini sekarang  desa merekalah yang dipilih Jokowi untuk pembangunan bendungan, bagaiman dengan sikap gubernur Ganjar Pranowo? Yang katanya orang nomer satu dijateng tunduk dan tidak ada perlawanan. Mungkin ini mahar untukpencalonan capres tahun 2024 dengan menggunakan desa wadas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun