Mohon tunggu...
Ilma Nuril Fadlila
Ilma Nuril Fadlila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa

hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kunjungi UMKM Jemblem, KKM-DR UIN Malang Pokja Infinity Membantu Proses Pembuatan Jemblem, Desa Bulupitu, Malang

21 Januari 2022   00:53 Diperbarui: 21 Januari 2022   01:13 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pokja Infinity foto bersama pemilik dari kedai Juru Kuliner yang memproduksi jemblem/dokpri

Desa Bulupitu adalah sebuah desa di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Desa Bulupitu merupakan desa yang sudah tergolong berkembang dikarenakan fasilitas dan potensi warga yang sangat maju. Disebut sebagai desa yang berkembang dikarenakan meskipun daerahnya masih terbilang pelosok dari kota, namun dapat maju dengan fasilitas yang tak kalah dengan yang ada di kota.

Keadaan ekonomi masyarakat di desa Bulupitu juga tergolong maju, dengan mayoritas mata pencahariannya ialah petani dan pengusaha. Petani menanam berbagai macam tanaman, diantaranya seperti padi, jagung, cabai, namun mayoritas petani di desa ini menanam tumbuhan tebu. Hasil panen dari tebu tersebut, sebagian warga ada yang di konsumsi sendiri, dan juga ada sebagian yang di jual di pasar.

Tak kalah dengan desa-desa lain, masyarakat desa Bulupitu juga mengandalkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mereka sebagai mata pencahariannya. Terdapat banyak usaha, dimulai dari usaha yang besar hingga yang kecil dan masih tradisional. UMKM di desa Bulupitu ini diantaranya adalah brownies, keripik singkong, dan yang masih tradisional, yaitu Jemblem.

Pokja Infinity mendapat kesempatan langsung untuk melihat proses pembuatan Jemblem yang prosesnya masih dibilang tradisional. Jemblem merupakan makanan tradisional yang terbuat dari singkong yang dikukus. Saya masih membuat secara tradisional, karena dapat membuat cita rasa jemblem yang khas dan membuat rasa Jemblem yang beda dari produksi Jemblem yang lain,” jelas Mas Yeni, selaku pemilik dari kedai Juru Kuliner yang memproduksi jemblem. 

Mas Yeni juga menambahkan lamanya durasi dalam proses pembuatan jemblem “Pembuatan jemblem dilakukan selama kurang lebih 5 jam, ini tergantung dari kayu bakar yang ada. Jika kayu bakarnya kering, maka proses akan lebih cepat, tetapi jika basah maka akan membuat proses pembuat proses pembuatannya semakin lama". 

Proses pembuatan Jemblem sekilas terlihat gampang, namun ternyata tidak. Mas Yeni memproduksi jemblem dengan bahan dasar singkong yang beratnya 9 kg per hari. Lalu, mencari kayu bakar untuk memanaskan panci diatas tungku untuk mengkukus singkong yang telah di kupas dan dicuci sebelumnya. 

Kemudian, dikukus hingga singkong tersebut matang. Setelah itu di potongan-potongan singkong yang dikukus dihaluskan dengan alat pukul yang berasal dari kayu, hal ini untuk menghaluskan singkong tersebut. Setelah halus, singkong yang telah dihaluskan diberi ragi dan gula agar mengembang dan didiamkan selama beberapa menit dilanjutkan dengan membentuk adonan singkong halus tersebut menjadi bulat-bulat yang rapi. Proses akhir adalah menggoreng Jemblem.

Potret salah satu anggota Pokja Infinity saat menyiapkan api untuk mengukus singkong yang telah dikupas dan dibersihkan/dokpri
Potret salah satu anggota Pokja Infinity saat menyiapkan api untuk mengukus singkong yang telah dikupas dan dibersihkan/dokpri

Proses penghalusan singkong yang telah matang/dokpri
Proses penghalusan singkong yang telah matang/dokpri

Potret Pokja Infinity saat membantu proses produksi Jemblem /dokpri
Potret Pokja Infinity saat membantu proses produksi Jemblem /dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun