Mohon tunggu...
Ilman Ardiyansyah
Ilman Ardiyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Dari keterbatasan ruang, aku temukan luasnya jalan ilmu & pengabdian

9 Mei 2025   15:04 Diperbarui: 9 Mei 2025   15:25 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandung. Sumber ilustrasi: via KOMPAS.com/Rio Kuswandi

-- Kisah Mahasantri UIN Bandung yang Membuktikan Bahwa Ketekunan Tak Pernah Mengkhianati Hasil

Sore itu, langit Bandung mulai temaram ketika suara tilawah menggema dari kamar kecil asrama Ma'had Tahfidz Kampus 3 UIN Sunan Gunung Djati. Di antara suara-suara itu, ada satu yang menonjol---penuh tekanan, jelas, dan tak tergesa. Suara itu milik seorang pemuda yang oleh teman-temannya dikenal sederhana, tetapi memiliki semangat yang tak biasa: Ardiyansyah (nama samaran), seorang mahasiswa jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir semester 6.

"Dulu saya mulai ngajar ngaji di gang kecil di desa saya. Anak-anak duduk beralaskan kardus, papan tulisnya dari triplek bekas. Tapi dari situ saya mulai percaya: kalau kita mau mulai, Allah akan membuka jalan," kenangnya.

Membuka Jalan dari Ruang Sempit

Ilman Ardiyansyah tumbuh di lingkungan yang tidak mewah. Tapi kedua orang tuanya menanamkan satu nilai yang ia genggam kuat: ilmu adalah bekal hidup. Sejak kecil, ia terbiasa bangun sebelum azan Subuh, bukan hanya untuk salat, tapi juga menghafal ayat-ayat Al-Qur'an yang nantinya akan ia ajarkan kepada anak-anak kecil di sekitar rumahnya. Di sela waktu sekolah, ia membantu ayahnya di kebun dan ibunya meracik jajanan untuk dijual.

Kebiasaannya mengajar sejak dini menjadikannya terbiasa tampil di depan umum. Bahkan sebelum masuk kuliah, ia sudah dipercaya menjadi pembina kelompok pengajian remaja masjid di desanya. Bukan karena ia merasa paling tahu, tapi karena ia tak pernah berhenti belajar.

Dari Kampung ke Kampus, Dari Pengajar Jadi Pemimpin

Saat diterima di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Ilman Ardiyansyah tahu hidupnya akan berubah. Tapi ia tak menyangka bahwa perubahan itu begitu menantang. Ia tinggal di Ma'had Tahfidz Kampus 3, membagi waktu antara kuliah, hafalan, dan amanah sebagai Ketua Divisi Tarbiyah Ubudiyah.

"Di Ma'had, saya belajar bahwa kepemimpinan bukan tentang perintah, tapi pelayanan. Saya harus mendampingi teman-teman menjaga komitmen ibadah, menghadapi krisis motivasi, bahkan konflik emosional."

Di tengah amanah itu, Ilman Ardiyansyah juga aktif sebagai Kepala Divisi Domestik Komunitas Literasi UIN Bandung, di mana ia merancang Kalender Program Literasi selama satu tahun penuh---dari Gebyar Literasi, Upgrading, hingga Sharing Session, tiga kali setiap bulan. Jadwal padat, tapi ia jalani dengan rasa syukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun