Mohon tunggu...
Ilmaddin Husain
Ilmaddin Husain Mohon Tunggu... Guru - Citizen journalist, penyuka fotografi

Pembelajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Umat Islam di Indonesia Didorong Berkualitas

31 Agustus 2017   16:27 Diperbarui: 31 Agustus 2017   16:45 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silaturahim kebangsaan antara Ketua MUI Sulsel AGH Sanusi Baco dengan pengurus LDII Sulsel di Kantor MUI Sulsel di Masjid Raya, Makassar, Sulsel, Jumat (25/8/2017). Pertemuan digelar dalam rangka memperkuat ukhuwah islamiyah antara LDII sebagai ormas dengan MUI sebagai payung umat Islam.

 

MAKASSAR -- Umat Islam di Indonesia yang mayoritas didorong untuk berkualitas. Dengan demikian, patron Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin) dapat diwujudkan. Demikian mengemuka dalam "Silaturahim Kebangsaan" antara Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan dengan Pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan di Kantor MUI Sulawesi Selatan di Masjid Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (25/8/2017).

Pertemuan digelar dalam rangka memperkuat ukhuwah islamiyah antara LDII sebagai ormas dengan MUI sebagai payung umat Islam. Hadir antara lain, Ketua MUI Sulawesi Selatan AGH Sanusi Baco, sekretaris umum Muhammad Ghalib, wakil ketua Abd Rahim Yunus dan Muhammad Arfah Shiddiq. Hadir pula Ketua Komisi Ukhuwah M Natsir Siola, sekretaris Renreng Tjolli dan Hasid Hasan Palogai.

Adapun pengurus LDII yang hadir antara lain Ketua LDII Sulawesi Selatan Hidayat Nahwi Rasul, Ketua DPP LDII Iskandar Siregar, sekretaris LDII Sulawesi Selatan Asdar Mattiro, wakil ketua Ishak Andi Ballado, Sanusi Fattah, Sukardi Weda, dan Mukhtar Mannan. Turut hadir wakil sekretaris Ismail Arifin, Nashruddin, dan Mujahidin.

LDII, kata Hidayat, ialah lembaga yang berlandaskan dakwah Islam dan Indonesia sebagai tempat berdakwah. "Oleh karena itu, LDII tidak bisa dipisahkan dengan nasionalisme, kebangsaan, ukhuwah, dan NKRI. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Ketua Umum DPP LDII mengatakan, NKRI adalah final," ungkap Hidayat.

Hidayat Nahwi Rasul menilai, jalinan silaturahim hendaknya selalu dijaga. Sebab, jika tidak berkomunikasi dan tatap muka, maka mispersepsi antar kelompok bisa saja terjadi. "Bahkan, bisa berubah menjadi kebencian yang dapat merusak silaturahim kita sebagai warga Indonesia," kata Hidayat.

Indonesia sepatutnya bersyukur mendapat anugerah dari Allah SWT berupa alam yang kaya dan keanekaragaman. Indonesia adalah negeri yang majemuk, baik dari segi geografis, ekologis, maupun historis. Sebagai tanda syukur sebagai warga Indonesia, kata Hidayat, manfaatkan suasana ini untuk berdakwah dengan baik. "Wujudkan islam sebagai rahmatan lil alamin. Syukuri nikmat Allah dengan meningkatkan keimanan dan kesejahteraan kita bersama," ungkapnya.

Menurutnya, Indonesia adalah negara yang penduduknya mayoritas islam. "Sebab itu, wujudkan umat Islam yang mayoritas dan berkualitas," tutur Hidayat.

LDII melakukan dakwah yang mendorong pembangunan manusia yang profesional religius. "Profesional dibidangnya dan religius dalam keberagamaan," jelasnya.

Sekaitan dengan itu, LDII dalam dakwahnya mendorong generasi muda agar bisa sukses dalam tiga hal. Pertama, bisa memahami agama Islam secara baik atau fakih. Kedua, mendorong anak muda bisa berakhlakul karimah. Sebab problematika umat saat ini adalah runtuhnya nilai moral dan etika. Ketiga, LDII mendorong kemandirian dikalangan generasi penerus.

Ketua MUI Sulsel terima silaturahim pengurus LDII Sulsel
Ketua MUI Sulsel terima silaturahim pengurus LDII Sulsel
Saat ini, ujar Hidayat, dunia semakin kompetitif. Persaingan antar bangsa sangat kuat. Disisi lain, tidak lama lagi Indonesia akan mengalami ledakan jumlah pemuda. "Kalau tidak punya etos kerja yang baik, maka kita akan jadi penonton di negeri sendiri. Karena itu, kita upayakan generasi muda paham agama, berakhlakul karimah, dan memiliki jiwa kemandirian," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun