Akhir-akhir ini, aksi tawuran sudah mulai terjadi kembali. Salah satunya adalah aksi tawuran antar geng motor yang terjadi di Jalan KH Mansyur, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat. Tawuran ini melibatkan 2 kelompok geng motor dari Geng Balok Tambora dan Geng Pesisir 301 dari Jakarta Utara.
Satu orang pemuda tewas setelah mendapat luka bacokan senjata tajam di bagian kepala, dada, tangan dan kaki. Korban bernama Rafli dari Geng Balok Tambora.
Tawuran ini berawal dari saling ejek di media sosial dan akhirnya salah satu kelompok mengajak untuk berperang.
Kurangnya pendidikan orang tua menjadi salah satu penyebab adanya geng motor. Harga diri dan kekuasaanlah yang memicu kelompok geng motor menghabisi geng motor lainnya.
Warga setempat bisa saja terkena imbasnya seperti rusaknya fasilitas umum dan bisa saja sampai merusak rumah warga itu sendiri.
Untuk menangani hal ini, perlu adanya kerjasama dengan orang tua. Orang tua dihimbau agar bisa menanamkan ajaran agama pada anaknya dari kecil.
Selain itu, kita juga harus bijak menggunakan media sosial. Kita tidak boleh berkomentar semau kita. Sebelum berkomentar di media sosial, pikirkan dulu apakah yang kita ucapkan akan menyinghung orang lain atau tidak? Dengan demikian, tawuran seperti ini tidak akan terjadi lagi.