Mohon tunggu...
Ilham Umi
Ilham Umi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal HIV dan AIDS

7 November 2017   10:42 Diperbarui: 7 November 2017   11:50 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

HIV adalah singkatan dari humanimmunodeficiency virus yaitu virus yang hidup dan berkembang biak dalam darah di tubuh manusia. Virus sendiri adalah jasad renik yang hidup di alam yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron yang menyebabkan dan menularkan penyakit, seperti cacar, influensa, rabies, hepatitis B, dll.

Sedangkan AIDS adalah singkatan dariaqcuired immune deficiency syndrome yaitu cacat kekebalan tubuh dapatan yang disebabkan oleh HIV.

HIV sebagai penyebab AIDS baru diakui oleh Badan Kesehatan Sedunia (WHO) pada tahun 1986. HIV sudah dikenal pada tahun 1983 di Perancis (dikenal sebagai LAV/Lymphadenopathy Associated Virus) dan 1984 di Amerika Serikat (dikenal sebagai HTLV-III (Human T Lymphotropic Virus). WHO pun menetapkan nama kedua virus itu dengan sebutan HIV.

Sejak alat dan metode tes HIV diketahui HIV sudah terdeteksi di hampir semua negara. Data terakhir yang dikeluarkan oleh Badan PBB untuk AIDS (UNAIDS) sampai akhir tahun 2009 diperkirakan 33,4 juta penduduk dunia tertular HIV. Sedangkan di Indonesia sejak ditemukan pertama kali tahun 1987 sudahdilaporkan 20.564 kasus AIDS.

Ada provinsi (Sulawesi Barat) yang belum melaporkan kasus HIV dan AIDS. Tapi, ini semu karena bukan kondisi yang sebenarnya di daerah itu. Ada beberapa kemungkinan terkait dengan angka nol dan angka yang kecil. Pertama, ada kemungkinan penduduk daerah itu menjalani tes HIV di daerah lain karena di daerah itu tidak ada fasilitas untuk tes HIV. Kedua, di daerah itu tidak dilakukan tes HIV secara berkesinambungan.Ketiga, dokter yang menangani kasus HIV dan AIDS tidak melaporkannya ke dinas kesehatan atau Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) setempat.

Penduduk di daerah yang angka HIV dan AIDS kecil atau nol berada pada situasi yang berisiko karena di masyarakat sudah ada penduduk yang tertular HIV, tapi tidak terdeteksi. Kondisi ini merupakan'bom waktu' ledakan kasus AIDS di masa yang akan datang. Orang-orang yang sudah tertular HIV tidak menunjukkan ciri, gejala atau tanda-tanda yang khas terkait dengan AIDS pada fisiknya.

Tapi, ketika HIV yang sudah bercokol di tubuh mereka mencapai usia antara 5 -- 15 tahun maka mulai muncul berbagai macam penyakit (disebut infeksi oportunistik). Penyakit-penyakit itu, seperti diare, sariawan,jamur, TB, dll. sulit disembuhkan. Padahal, pada orang yang tidak tertular HIV penyakit itu mudah disembuhan.

Penyakit pada Odha (Orang dengan HIV/AIDS) sulit diobati karena sistem kekebalan tubuh mereka sudah rusak. Di dalam darah HIV 'merusak' sel-sel darah putih. Sel daerah putih adalah tentara dalam tubuh yang akan menggempur setiap kuman, bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh.

Karena sel-sel darah putih pada diri Odha sudah sedikit maka mereka pun gampang kena penyakit. Penyakit-penyakit itulah yang menyebabkan kematian pada Odha bukan karena HIV atau AIDS.

Lalu, bagaimana, sih, HIV bisa masuk ke dalam tubuh?

Inilah yang menjadi per-soalan besar karena selama ini informasi tentang HIV dan AIDS selalu disampaikan dalam bentuk yang tidak akurat (tidak cermat)sehingga masyarakat bingung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun