Mohon tunggu...
ILHAM SUMARGA
ILHAM SUMARGA Mohon Tunggu... Guru - Buruh Pendidik

Sebuah celotehan dalam tulisan~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Umat Manusia di Tengah Wabah Covid-19

2 April 2020   07:48 Diperbarui: 2 April 2020   07:42 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
coronavirus | sumber: Radar Surabaya

Semula, rumah hanya sebagai tempat transit sementara, dan kehidupan yang sesungguhnya berada diluar. Membangun bisnis, berpertualang, menjelajah banyak negara, dan sebagainya. Kali ini lain, kita dipaksa untuk lebih dalam mengenal keluarga.

Datangnya wabah ini, mendorong setiap keluarga untuk tetap tinggal dirumah. Anak-anak sekolah belajar dirumah, sehingga orangtua pun tahu, dan mendalami dari pribadi anaknya. Yang dulunya, hanya menghantar kesekolah, tanpa tahu perkembangannya, karena sibuk urusan pekerjaan. Sekarang berubah secara drastis, mereka saling mengenal lebih dalam tentang makna rumah tangga.

Kelima, kontrol emosi, rasa cemas, dan panik. Obat paling manjur untuk menekan sisi psikologis adalah hari ini. Banyak ilmuan mengatakan bahwa: sumber dari penyakit adalah pikiran dan jiwa kita sendiri. Ada benarnya, dalam menghadapi kondisi yang terjadi saat ini, kita didorong untuk belajar. Utamanya, bagaimana memanajemen rasa cemas, emosi, dan panik.

Dengan kata lain, kita was-was dan bingung, di luar rumah ada ancaman, sedangkan di dalam rumah, ada tekanan yang kuat pula untuk keluar rumah. Sisi inilah yang membuat kita sebagai manusia menjadi lebih dewasa. Memperhatikan bahwa, penting untuk memenuhi keberlangsungan hidup dan juga menjaga kesehatan.

Pertanyaan terakhir, kapankan covid-19 (coronavirus) ini berakhir? Saya optimis bisa cepat berakhir, dengan catatan: kita saling membantu, gotong royong, dan peduli sesama, untuk memberhentikan kran penyebaran virus ini. Ikuti petunjuk pemerintah, dan lakukan sebaik mungkin apa yang bisa kita lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun