Oleh: Ilham Habibi, S.T., M.T.
Dosen Teknik Mesin Otomotif -- Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA)Â
Dalam dunia teknik mesin, memahami teori saja tidaklah cukup. Mahasiswa harus turun langsung untuk menyentuh, mengukur, dan menganalisis komponen mesin secara nyata. Itulah semangat yang kami bawa dalam praktikum teknik mesin kali ini sebuah sesi pembelajaran langsung tentang bagaimana mengukur keausan silinder mesin, salah satu bagian penting dalam sistem kerja mesin pembakaran dalam.
Saya pribadi sangat antusias membimbing praktikum ini karena mahasiswa benar-benar dapat melihat secara langsung bagaimana sebuah silinder aus akibat kerja mesin, dan bagaimana kita menilainya secara ilmiah melalui pengukuran yang akurat.
Titik Awal: Menentukan Referensi Ukur
Langkah pertama yang kami lakukan adalah mengukur diameter bagian atas silinder bagian yang tidak bersentuhan langsung dengan ring piston. Bagian ini menjadi titik referensi penting karena tidak mengalami gesekan selama mesin bekerja, sehingga dapat digunakan sebagai baseline dalam menentukan tingkat keausan di bagian bawah silinder.
Untuk mendapatkan nilai acuan ini, mahasiswa menggunakan jangka sorong (vernier caliper) untuk mengukur diameter awal, kemudian mencatat hasilnya sebagai pembanding.
Proses Inti: Pengukuran Menggunakan Bore Gauge
Setelah mendapatkan nilai referensi, barulah mahasiswa masuk ke tahap pengukuran utama menggunakan bore gauge (silinder borgik). Alat ini memang dirancang khusus untuk mengukur diameter dalam lubang silinder dengan ketelitian tinggi, dan menjadi salah satu alat andalan dalam inspeksi mesin.
Berikut tahapan yang kami lakukan:
