Mohon tunggu...
ILHAM HABIBI
ILHAM HABIBI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi Bisnis UKM di Tengah Pandemi Covid-19

15 Agustus 2020   00:12 Diperbarui: 15 Agustus 2020   00:08 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pandemi Covid -19 memiliki dampak besar pada keberlangsungan bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Berdasarkan hasil survei, sebanyak 96% pelaku UKM mengaku sudah mengalami dampak negatif Covid - 19 terhadap proses bisnisnya. Sebanyak 75% diantaranya mengalami dampak penurunan penjualan yang signifikan.


Tak hanya itu, 51% pelaku UKM meyakini kemungkinan besar bisnis yang dijalankan hanya akan bertahan satu bulan hingga tiga bulan ke depan. Sebanyak 67% pelaku UKM mengalami ketidakpastian dalam memperoleh akses dana darurat, dan 75% merasa tidak mengerti bagaimana membuat kebijakan di masa krisis. Sementara, hanya 13% pelaku UKM yakin bahwa mereka memiliki rencana penanganan krisis dan menemukan solusi untuk mempertahankan bisnis mereka.
Pelaku usaha harus dapat bertahan selama wabah ini belum berakhir. Perlu adanya perubahan proses bisnis sementara agar cash flow bisnis tetap positif.


Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengulas kembali bisnis, kenali customer base dan kebutuhannya, permudah proses bisnis, klasifikasikan produk yang mudah dijual. Selain itu, segera lakukan digitalisasi produk usaha ke dalam katalog yang mudah dibagikan, perdalam stok barang, dan beri insentif kepada karyawan yang mampu memberikan performa baik dalam keadaan sulit seperti saat ini.


 Ada beberapa langkah praktikal yang dapat dilakukan pelaku usaha untuk menjaga cash flow bisnis tetap positif. Pertama, berfokus pada promosi untuk take-away delivery, karena permintaannya yang meningkat.
Gunakan database pelanggan untuk selalu mengkomunikasikan promosi yang ada melalui sosial media, Apps jual beli Online, SMS, ataupun WhatsApp. Untuk kunjungan fisik, budayakan melakukan transaksi non-tunai dengan menggunakan debit atau digital payment.
Kedua, tingkatkan kepercayaan konsumen dengan memposisikan diri sebagai bisnis yang memperhatikan konsumen dan seluruh stakeholder bisnis terkait higienitas. Lindungi para karyawan dan konsumen dengan penggunaan masker, hand sanitizer, dan pentingnya untuk terus mengkomunikasikan kebersihan di lingkungan sekitar.
Ketiga, UMKM harus memahami perubahan perilaku konsumen. Keempat, UMKM harus me-review produknya termasuk customer profile. Kelima,  menyesuaikan strategi customer relations dan kanal penjualan. Keenam adalah dengan merencanakan ulang pendapatan dan memangkas anggaran biaya. Dan ketujuh UMKM dalam kondisi pandemic Covid-19 ini harus berkolaborasi, kerjasama usaha hingga dapat meningkatkan efisiensi, berbagi beban kerja dan bahkan mendapatkan ide-ide baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun