Mohon tunggu...
Ilham Putra Gita Farizki
Ilham Putra Gita Farizki Mohon Tunggu... Insinyur - Filsuf atap rumah

Emperan, Teras, Atap, Ruang tamu, Gudang.. semuanya bisa jadi sumber inspirasi dan sumber permasalahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nafsu

1 Maret 2020   21:16 Diperbarui: 1 Maret 2020   21:16 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sewaktu aku SMP masih ingat betul saat aku diajar oleh salah seorang guruku yang mengampu mata pelajaran IPS, Pak Pur namanya. Seperti nama pelajarannya, Ilmu Pengetahuan Sosial. Beliau mengajarkan sebuah pelajaran tentang social namun sangat -- sangat berbeda dengan kurikulum standar yang berlaku pada saat itu. Beliau tidak pernah sedikitpun menyampaikan hal -- hal yang sangat umum disampaikan pada pelajaran IPS pada umumnya, yang beliau ajarkan adalah cara agar kita daapat bergaul dalam masyarakat social nanti jika kita telah tamat berekolah. Ujian yang dilakukan oleh beliaupun rasanya sangat -- sangat mudah meskipun tidak belajar karena jawabannya berasal dari kita sendiri. Beliau di saat mengajar memfokuskan penanama nilai -- nilai kehidupan yang sekarang sepertitelah pudar. Ajaran yang sampai saat ini masih saya ingat dan saya pakai dalam kehidupan saya selama ini adalah saat beliau mengajarkan tentang istilah "mo limo" (lima kejahatan) yang merupakan istilah jawa yang merujuk pada kejahatan yang seringkali terjadi di masyarakat.

Kelima "mo limo" ini terdiri dari lima perkara yaitu (1) main ( judi), (2) maling (mencuri), (3) madat (nyeret, minum candu). Kalau sekarang narkotik dan obat-obat adiktif yang disebut narkoba; termasuk putauw, ekstasi, shabu-shabu dsb. (4) Minum (minuman memabukkan), dan (5) madon (main perempuan: berzina, melacur). Pelaku Mo Limo itu dinilai sebagai sampah masyarakat dan dibenci secara umum.

  1. Main

Main dalam hal ini bukan main sebuah permainan atau pertandingan untuk bersenang -- senang sembari melepaskan penat setelah menjalani rutinitas sehari - hari, melainkan melakukan permainan judi dengan mempertaruhkan sejumlah uang sebagai objek permainannya. Banyak hal yang dapa digunakan sebagai media "main" ini seperti kartu remi dan lain -- lain. Ya namanya berjudi haruslah memakai uang untuk perjudiannya. Perjudian ini memberikan keuntungan singkat bagi pemain, kalaupun itu menang tetapi jika kalah? Mereka akan rugi banyak sehingga memicu untuk melakukan "mo limo" yang lain.

  1. Maling

Apa yang terjadi jika kita butuh sesuatu barang namun tidak memiliki alat tukar yang cukup atau memadai untuk mendapatkannya? Ya bagi orang normal yang masih berfikiran jernih pasti berpikir untuk bekerja. Namun beberapa orang lebih memilih suatu jalan yang lebih singkat dan praktis, yaitu mencuri. Mencuri atau maling merupakan kegiatan mengambil milik orang laintanpa izin atau dengan cara yang tidak sah. Maling jaman sekarang bahkan lebih nekat lagi, mereka tidak sungkan untuk beraksi di situasi ramai atau bahkan mengambil secara paksa (rampok). Semua itu hanya demi sebuah alasan yang sangat klise, "Kepepet".

  1. Madat

Madat merupakan sebuah candu, membuat sang pelaku mengalami kecanduan yang parah oleh suatu zat tertentu seperti kecanduan pada narkoba. Pecandu yang sudah parah akan melakukan segala cara yang dapat dilakukannya untuk sekadar memenuhi hasratnya tersebut. Ya, segala cara bahkan dengan mencuri atau merampok semata hanya untuk memenuhi hasratnya ini. Pengguna bahkan dapat melupakan lingkungan sekitarnya tak terkecuali kebutuhan sandang , pangan dan papan karena yang mereka pikirkan hanya bagaimana cara untuk memenuhi hasrat kecanduannya ini.

  1. Mendem

Tekanan dalam hidup bisa membuat orang stress dan tertekan sehingga manusia memerlukan distraction atau pengalihan sejenak. Alkohol adalah salah satu cara yang ditempuh untuk meringankan beban hidup meki hanya sejenak. Efek memabukkan alkohol menjadikan penggunanya "ngefly", mabuk dan tidak sadarkan diri sehingga merasa beban hidupnya hilang begitu saja meki hanya sesaat. Efek inilah yang mendorong untuk meminum minuman beralkohol ketika sedang stress. Padahal saat mabuk pengguna sering tidak sadar akan ulahnya sendiri, sehingga sering kali merugikan orang lain.

  1. Madon

Nafsu manusia pada dasarnya tidak akan pernah cukup untuk dipenuhi. Begitu pula untuk urusan pasangan. Pada dasarnya tuhan menciptakan manusa secara berpasang -- pasangan, dan menurut data BPS yang dilanir tahun 2018, pada kurun waktu 2010-2015 rasio laki -- laki dan perempuan di Indonesia hampir mendekati 1:1 sehingga pada dasarnya tidak ada alasan bagi seorang laki -- laki memiliki paangan lebih dari satu. Namun nafsu kaum adam seakan tidak memiliki ujung, apalagi kalau menyangkut urusan selangkangan, tidak akan ada habisnya. Berbagai cara dilakukan untuk memuaskan nafsu birahinya. Buktinya tempat lokalisasi tidak pernah sepi pengunjung. Tak hanya ampai di situ, pria hidung belang juga rela membayar para wanita hanya untuk menemaninya semalaman meskipun sudah memiliki anak dan istri yang menunggu di rumah.                          

Kelima "mo limo" ini dapat dibaratkan sebagai roda pada sepeda yang memiliki lima titik yang berhubungan dan saling melengkapi. Hampir dipastikan jika seseorang telah melakukan salah satu dari kelima perkara ini, pasti lambat laun akan terjurus ke semua perkara lain karena pada dasarnya kelima perkara ini seakan -- akan menjadi lingkaran setan yang menjerumuskan manusia ke kejahatan tanpa henti.

Mungkin bagi beberapa orang, pelajaran yang diberi oleh Pak Pur ini tidak sesuai dengan kurikulum dan tidak sepatutnya diberikan kepada anak seusia SMP yang masih cukup awam dengan permasalahan "mo limo" tadi. Namun manfaat yang dirasakan sangatlah banyak. Dengan edukasi yang tertanam sejak dini, anak muda sudah paham akan resiko dan konsekuensinya. Bagi Pak Pur tolok ukur dari keberhasilan pengajarannya bukanlah nilai siswa karena nilai di raport tinggal ditulis dan bisa dihapus, tetapi nilai hidup akan terus tertanam di kehidupan selama -- lamanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun