Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Respek Sangat Besar untuk Ilham Romadhona, Semoga Sukses di Jalan Selanjutnya

21 September 2025   16:58 Diperbarui: 21 September 2025   16:58 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilham Romadhona. (dok PSPS dipublikasikan wow.tribunnews)


Berani berhadapan langsung dengan suporter dan kemudian mengundurkan diri hanya dalam dua laga PSPS Riau di Pegadaian Championship alias kasta kedua Liga Indonesia. Saya benar-benar respek untuk Ilham Romadhona. Semoga sukses di jalan selanjutnya.

Nama Ilham Romadhona pertama kali saya dengar ya di tahun 90-an. Waktu itu saya harus nonton ke TV tetangga untuk bisa menonton timnas U20 di Piala Asia U20 tahun 1994. Kala itu, Indonesia tuan rumah dan ANTV yang menyiarkan langsung.

Ilham adalah salah satu pemain Timnas Primavera kala itu. Dia satu angkatan dengan Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Indriyanto Nugroho, dan banyak nama lain. Seingatku Ilham bermain di sayap atau di tengah.

Setelah Primavera itu, nama Ilham masih ada di seputaran sepak bola Indonesia. Kemudian belakangan saya tahu bahwa Ilham menjadi pelatih.

Saya terkejut ketika lihat media sosial, Ilham berhadapan dengan suporter dan meminta maaf sekaligus mundur. Dalam dua laga, PSPS seri sekali dan kalah sekali. Kesan yang aku tangkap, Ilham sedang berhadapan dengan majikan yang ingin memecatnya.

Hanya dalam dua pertandingan, disuruh mundur. Tapi ya saya tak tahu apa yang terjadi di dalam tubuh PSPS. Karena saat kalah 0-4 di laga pertama, Kurniawan Dwi Yulianto yang ada di manajemen PSPS juga berbicara tentang tanggung jawab di hadapan fans.

Tapi dua pertandingan terlalu cepat. Sangat singkat untuk menilai PSPS dalam dua pertandingan.

Tapi lebih dari konteks sepak bola, saya melihat dari sisi manusia. Bagaimana rasanya disuruh mundur secepat itu. Apalagi jika Anda adalah tonggak ekonomi keluarga.

Konteks-konteks seperti itu sering membuatku agak miris kalau belum apa-apa sudah ada tagar OUT.

Kedua dan ini yang penting adalah bahwa pemain perlu belajar sangat banyak dari kejadian yang menimpa Ilham Romadhona. Apapun yang terjadi di lapangan, pelatihlah yang bertanggung jawab.

Maka, hendaknya pemain harus sangat maksimal untuk membantu pelatih. Sebab, kegagalan memang selalu menjadi tanggung jawab pelatih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun