Judul tulisan beda dengan isi tulisan. Judulnya dibuat menarik, isinya jauh dari judul atau bahkan bertolak belakang dengan judul. Lalu bagaimana jika pembaca tak membaca isinya? Tentunya bisa tersesat.
Mungkin ngga sih, pembaca tidak membaca isi tulisan? Ya mungkin saja dengan alasan yang masuk akal atau insidental.
Ada judul tulisan menarik di internet, lalu ketika mau membuka isinya, kuota HP habis atau sinyal HP hilang. Saat kuota kembali ada dan sinyal kembali ada, sudah lupa di website apa tulisan itu. Ketika mencari di google, kesulitan mengingat kata kunci yang tepat.
Akhirnya yang tercantol di kepala adalah judul tulisan. Ketika ngobrol dengan orang lain, judul tulisan itu jadi bahan perbincangan. Padahal judul itu bermasalah?
Sekarang jika bahan perbincangan adalah judul bermasalah itu, bagaimana? Jika lawan bicara percaya pada perbincangan atas judul yang bermasalah itu, bagaimana? Kalau lawan bicara meyakini, maka semua akan tersesat. Karena judulnya menyesatkan.
Bisa juga saat tertarik dengan judul yang menggoda dari sebuah tulisan di dunia maya, ingin membuka linknya. Belum sempat buka, dipanggil bos dan dapat tugas.
Kasusnya seperti yang pertama. Potensial tersesat karena yang tercantol di kepala adalah judulnya. Bayangkan jika insiden-insiden gagal baca isi itu menyeruak, berapa orang yang akan tersesat?
Bayangkan jika banyak orang tersesat dengan judul yang beda dengan isi. Berapa ratus orang yang akan tersesat? Berapa ribu yang akan tersesat? Berapa juta yang akan tersesat?
Berapa peradaban tersesat yang diciptakan? Entahlah. Ya mungkin memang zaman sekarang seperti itu. Zaman yang makin rumit. Eh tapi sebentar... Aku pernah buat judul yang beda dengan isi ngga ya? Entahlah aku lupa.
Beda masa