Kuliah yang memakan waktu  sangat lama, tentu ada beragam motivasinya atau penyebabnya. Ada yang mengaku ingin lebih matang di kampus. Ada yang mengaku dosennya sulit. Ada yang nyambi kerja. Tapi, bisa saja ada yang terlalu nyaman dan enggan pergi dari kampus.
Aku hanya menulis kemungkinan terakhir itu. Jangan-jangan lama di kampus karena terlalu nyaman dengan kehidupan kampus sehingga betah di sana? Karena saking nyamannya, bahkan sudah ketakutan menghadapi kehidupan pascakuliah yang tentu lebih "keras dan tegang"?
***
Ceritanya dulu sekali, ketika jadi anak baru kuliah, aku suka main ke kost teman. Dari satu kost ke kost lain, ngobrol dan lainnya.
Satu ketika, mampirlah di kost seorang teman. Di kost sempit itu, ada beberapa kamar. Salah satu kamar dengan pintu terbuka. Terlihatlah seorang lelaki dengan perut buncit, telanjang dada, dan suara mendengur. Dia ngorok. Sudah mirip bapak-bapak.
"Dia ngga lulus-lulus," kata temanku.
Mungkinkah mereka yang terlalu lama di kampus karena terlalu nyaman? Ya mungkin saja. Apalagi dia perantauan, tak ada kegiatan, makan tidur dan buat skripsi. Uang saku cukup. Tidur dan bangun seenak hati.
Apalagi sudah senior di kost dan kampus. Kadang merasa memiliki kuasa hehe. Menyuruh junior untuk beberapa hal. "Nitip beli makan dong," kata si senior.
Yang berorganisasi di kampus, juga ada potensi nyaman ketika sudah senior. Sebab, jadi sosok yang sangat dihormati. Jadi sosok yang didengarkan.
Coba bayangkan. Muda, dihormati, makan tidur bangun sesuka hati, uang saku cukup, bisa menyuruh yang lebih muda. Apa tidak menyamankan itu semua?
Maka, bisa jadi mereka terlalu nyaman dengan situasi itu. Hingga, enggan pergi dari kampus. Bahkan, mereka yang sudah lulus, ada juga yang masih betah di kompleks kampus.