Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tua-Tua Asal Benzema

18 April 2022   15:56 Diperbarui: 18 April 2022   16:09 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karim Benzema. foto: afp/crisina quicler dipublikasikan kompas.com

Elpamas, band tahun 90-an itu menguliti tua, sebagai sosok yang lemah, sakit, dan lelah. Tentu saja, maksud Elpamas tak sedang melakukan generalisasi, seperti sampel kecil untuk populasi. Tapi, sebagian kita maklum, bahwa tua memang cenderung seperti kata-kata yang terlepas dari bibir Doddy Katamsi.

Elpamas, memperkuat fragmen yang pernah hadir di hadapan kita tentang tua. Bukan hanya lemah, lelah, dan sakit, tapi juga kolot. Tua bukan jadi andalan di tengah deru para muda yang bersahutan. Tua, identik sebagai pajangan untuk menjelaskan cerita masa lalu, entah tentang kedigdayaan atau tentang kekalahan.

Tapi, Karim Benzema adalah salah satu pengecualian dari konsep umum tentang tua. Dia, adalah tua di lapangan sepak bola. Sudah berusia 34 tahun. Beberapa teman seangkatannya sudah memutuskan lempar handuk dari lapangan hijau. Tapi Benzema tak seperti cerita para tetua yang tak berdaya.

Uniknya, Benzema kini seperti sosok yang keluar dari semak belukar ketertenggelaman. Lama jadi penghias cerita kehebatan Cristiano Ronaldo di Real Madrid, Benzema kemudian kembali memperlihatkan tonjolannya, seperti kala masih muda.

Benzema bukan hanya rajin membuat gol, tapi juga sosok yang menentukan bagi timnya. Tanpa Benzema, Prancis dan Real Madrid seperti sayur tanpa garam. Tengoklah di Euro tahun lalu. Benzema membuat empat gol dan jadi sosok yang menentukan bagi Prancis. Walaupun kita sama-sama tahu, Prancis akhirnya kehilangan wibawa dan ditekuk Swiss.

Beberapa bulan kemudian, Benzema membayar lunas kegagalan di Euro 2020. Dia menjadi salah satu pencetak gol saat Prancis mengalahkan Spanyol 2-1 dan juara UEFA Nations League.

Di Real Madrid, Benzema lebih menjadi-jadi. Dia jadi sosok penting di tengah "biasanya" Real Madrid. Dia menjadi sosok penting kebangkitan Real Madrid saat mendepak PSG di Liga Champions musim ini. Di ajang yang sama, Benzema juga berjasa membuat Madrid melempar Chelsea keluar dari kontestasi.

Benzema hanya terpaut satu gol dari Lewandowski. Benzema 12 gol dan Lewandowski 13 gol. Benzema masih memilih dua sampai tiga laga sisa. Maka bisa saja lelaki keturunan Aljazair itu jadi topskor di Liga Champions.

Di Liga Spanyol, Benzema tak tertandingi. Benzema sudah membuat 25 gol dan unggul 10 gol dari Raul de Tomas dan Enes Unal yang ada di posisi dua pencetak gol terbanyak sementara. Sepertinya, gelar El Pichichi tak akan lepas dari genggaman Benzema.

Jika ingin melihat secuplik kehebatan Benzema, maka lihatlah cerita dinihari tadi. Dia membuat gol kemenangan bagi Madrid untuk mengalahkan tuan rumah Sevilla 3-2. Padahal, Madrid tertinggal dua gol lebih dahulu. Di menit 90+, Benzema mampu menempatkan diri dengan baik, sampai kemudian membuat lini belakang Sevilla seperti kumpulan penjaga rumah yang lupa dengan pagar berlubang. Benzema menjebol gawang Sevilla.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun