Bek Benfica asal Brasil, Lucas Verissimo (kiri) bersaing dengan pemain depan Barcelona, Memphis Depay, dalam pertandingan sepak bola grup E putaran pertama Liga Champions UEFA antara Benfica dan Barcelona di stadion Luz di Lisbon pada 29 September 2021.
Remuk. Itu saja kata yang tepat untuk Barcelona setelah digebuk Benfica tiga gol tanpa balas. Barcelona keok di tangan jagoan Portugal itu di ajang babak grup Liga Champions, Kamis (30/9/2021) dinihari WIB.
Kekalahan dari Benfica membuat Barcelona kalah dua kali dalam dua laga Liga Champions musim ini. Bahkan kekalahannya telak, yakni sama-sama kalah tiga gol tak berbalas. Â
Barcelona untuk sementara menjadi klub terburuk kedua di Liga Champions musim ini. Hanya satu tim yang lebih buruk dari Barcelona yakni Malmo yang memiliki selisih gol minus 7.
Dengan kondisi Barcelona seperti sekarang ini, apa yang mau diharapkan? Juara Liga Champions? Ya kalau sekadar berharap keberuntungan Barcelona berubah dan juara Liga Champions tentu boleh saja.
Tapi kalau mau realistis ya tak usah berharap banyak pada Barcelona di Liga Champions musim ini. Lawan Banfica saja mereka remuk, apalagi lawan Manchester City, Bayern Munchen, Liverpool.
Realistis saja soal jalan Barcelona di Liga Champions musim ini. Bagaimana dengan Liga Spanyol? Ya dengan gerak sejauh ini, Barcelona juga tak meyakinkan. Lawan Cadiz saja seri. Bagaimana lawan Real Madrid, Sevilla, Atletico Madrid?
Realistis juga dengan kiprah Barcelona di Liga Spanyol. Mungkin yang masih realistis adalah mempertahankan gelar Copa del Rey. Saya pikir itu bisa jadi jalan yang realistis.
Lalu bagaimana?
Kalau saya, mengganti Koeman bukan solusi mutlak. Apakah dengan ganti pelatih Barcelona akan moncer? Belum tentu.
Lihat saja skuat Barcelona, saya berpikir hanya lini penyerangan yang berubah. Lini tengah dan belakang secara kualitas tak masalah. Mereka adalah sosok yang bisa diandalkan.