Ada empat cerita yang menyudutkan Kylian Mbappe belakangan ini. Cerita yang bisa saja menggerogoti mental si pemain sehingga meredup.
Sebelum cerita soal empat hal negatif Mbappe, perlu diketahui bahwa Mbappe adalah calon raja sepak bola. Dia digadang akan jadi penerus Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo sebagai raja sepak bola.
Apalagi, Mbappe masih muda, baru 22 tahun. Aksi individunya juga aduhai. Ketajamannya juga tak perlu diragukan. Dia bahkan sudah merasakan gelar juara Piala Dunia, gelar yang belum pernah dirasakan Messi dan Ronaldo.
Tapi cerita kegagalan Prancis di Euro 2020 membuat borok Mbappe terlihat. Pelan tapi pasti borok itu dibeberkan ke publik. Pertama, misalnya bagaimana dia dinilai tak mau kerja sama dengan Giroud. Sehingga, keduanya sempat tegang jelang Euro 2020.
Kedua, kala Prancis tersingkir, ibu Adrien Rabiot menyemprot ayah Mbappe. Ayah Mbappe diminta mengajari anaknya agar tak arogan. Saya menduga, apa yang dilakukan ibu Rabiot berdasarkan informasi dari anaknya.
Ketiga, ada kabar juga bahwa Mbappe manja dan gampang bete. Keempat, ada juga yang menyebut jika Mbappe iri pada Griezmann. Mbappe bahkan kabarnya meminta pada Deschamps agar diberi jatah mengeksekusi tendangan bebas. Diketahui, selama ini tendangan bebas di Prancis dieksekusi oleh Griezmann.
Mbappe yang masih muda, diterjang dengan cerita negatif seperti itu. Jika cerita itu memang benar, maka sepertinya pemain yang satu ini bakal menanggung beban berat.
Dia tak hanya akan berusaha mengembalikan performanya, tapi juga memperbaiki tabiatnya. Kalau tabiat sudah arogan, agak susah untuk diperbaiki.
Apakah Robaldo tak arogan? Cek saja, Ronaldo hanya dinilai arogan oleh orang di luar. Dengan teman setim, dia hangat. Lihat saja bagaimana Ronaldo berhubungan dengan Benzema dan Toni Kroos.
Jarang saya melihat Ronaldo punya masalah dengan teman setim. Nah ini Mbappe memiliki masalah di internal. Tentu tak mudah untuk memperbaikinya.
Lalu bagaimana jika cerita negatif tentang Mbappe itu tidak benar. Ya tentu saja juga berat. Dengan usia masih muda, Mbappa harus menemukan  solusi atas serangan yang menimpanya.