Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilkada Serentak 2024 untuk Jegal Anies, Masa Sih?

26 Januari 2021   12:18 Diperbarui: 26 Januari 2021   12:30 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan. Kompas/totok Wijayanto dipublikasikan kompas.com

Ini soal pilkada serentak dan ada kronologinya. Ketika muncul argumen bahwa pilkada serentak diundur pada 2024 untuk menjegal Anies Baswedan, maka saya bertanya, masa sih?

Pilkada serentak yang sejatinya dilaksanakan pada 2022 dan 2023 diundur semuanya pada 2024. Kebijakan itu dimunculkan tahun 2016 melalui revisi UU Pilkada. Lalu, Anies Baswedan terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2017.

Artinya, kebijakan pilkada serentak pada 2024 itu muncul sebelum Anies jadi gubernur. Maka, jika ada yang menyimpulkan bahwa pengunduran pilkada serentak menjadi 2024 untuk menjegal Anies, saya jadi bingung. Nah, itu cerita pertama ya.

Hal kedua yang ingin saya tulis adalah bahwa pilkada serentak 2024 memang membuat Anies kemungkinan kehilangan pamor. Anies usai masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2022. Dalam rentang 2022 sampai 2024, Anies tak punya jabatan, sehingga tak akan jadi pusat berita. 

Hal itu bisa menurunkan elektabilitas Anies. Sehingga, potensi dia maju di Pilpres 2024 pun menipis. Selain itu, tergerusnya elektabilitas selama dua tahun itu bisa membuat Anies berpotensi kerepotan bertanding di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Itulah mengapa, pilkada serentak 2024 cenderung merugikan  Anies. Tapi sekali lagi, kebijakan adanya Pilkada serentak 2024 itu muncul di tahun 2016, sebelum Anies menjadi gubernur.

Sekarang?

Nah, sekarang ada revisi UU Pilkada yang memunculkan opsi bahwa Pilkada 2022 dan 2023 akan kembali diadakan. Jadi, tidak diundur ke 2024. Revisi UU Pilkada ini sedang digodok di DPR RI. Jika revisi ini kemudian menjadikan adanya Pilkada serentak 2022 dan 2023, tentu akan menguntungkan Anies Baswedan.

Kenapa menguntungkan Anies? Ya karena Anies bisa kembali bertarung di Pilkada DKI Jakarta tanpa waktu jeda. Dia bisa bertarung dengan kapasitas sebagai incumbent. Tentu ini menguntungkan. Jika Anies menang lagi di Pilkada 2022, maka jadi modal besar bagi Anies untuk bertarung di Pilpres 2024.

Selang waktu 2022 sampai 2023, Anies masih jadi pusat pemberitaan. Jika dia bisa memanfaatkan momen itu dengan baik, Anies bisa maju di Pilpres 2024. Tentu dengan catatan jika ada parpol yang mengusungnya.

Nah, dengan keuntungan seperti itu, saya pikir parpol yang berkepentingan dengan Anies akan mengegolkan Pilkada serentak 2022 dan 2023. Siapakah parpol yang akan menggolkan itu? Saya menduga, PKS adalah yang utama. Kemudian, ada Partai Demokrat yang kedua. Potensi ketiga adalah NasDem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun