Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

"Tolong Kalau Jualan Jamu Jangan Berpakaian Seksi"

24 Januari 2021   17:30 Diperbarui: 24 Januari 2021   18:07 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto shutterstock/odua images dipublikasikan kompas.com

Namanya Wanto, seorang lelaki sejati. Dia bersungut-sungut setelah melihat gambar penjual jamu di telepon genggamnya. Wanto stres melihat penjual jamu wanita berpakaian seksi. Itu bukan kali pertama Wanto melihat penjual jamu berpakaian seksi.

Sudah beberapa kali Wanto melihat keseksian penjual jamu. Dia makin susah tidur malam itu.
Dia berpikiran bahwa penjual jamu yang seksi itu telah membangun citra baru sekaligus merusak citra lama. Citra lama adalah bahwa penjual jamu adalah menjual jamu.

Citra lama, penjual jamu dicari jamunya. Tapi karena penjual jamu yang dicitrakan seksi membuat penjual jamu dipandang karena seksinya. "Dunia sudah terbalik," kata Wanto pada diri sendiri dengan hati meronta.

Bukan mengapa, citra penjual jamu yang seksi itu telah mengubah banyak penjual jamu. Nini Sarkem adalah contohnya. Dia sudah kepala lima, jalan kaki berjualan jamu. Nini Sarkem ini terbilang subur.

Satu waktu pekan lalu, Wanto kaget bukan kepalang. Nini Sarkem memakai pakaian seksi. "Alahhh Ni. Ada apa kok pakaiannya seksi seperti ini," kata Wanto yang heran dengan pakaian Nini Sarkem. Bukan hanya pakaian seksi, tapi bibirnya menor penuh gincu.

"Ya Wan, bagaimana lagi. Mereka yang beli jamu mulai bilang bahwa sudah zamannya penjual jamu itu seksi," kata Nini Sarkem getir.

Nini Sarkem mengatakan bahwa dia sudah tua. "Aku sudah tak pantas pakai pakaian seperti ini Wan. Aku paham bahwa aku tak lagi menarik. Tapi ini tuntutan zaman. Kalau aku tak seperti ini, aku jadi bahan perbincangan, pergunjingan. Aku ikut gila, Wan. Ini untuk cari nafkah," kata Nini Sarkem menyayat.

Pelan tapi pasti suara minor sampai juga ke telinga Wanto. Suara suara yang meminta penjual jamu harus seksi. "Ini benar benar gila," kata Wanto.

***
Semua orang tertawa terpingkal pingkal. Sembari menyeruput jamu. "Sedang dibuat," kata Wanto yang pakai kemben nan seksi. Sebab penjual jamu harus seksi. Wanto menangis getir di hatinya.

"Uangele urip cooook," kata Wanto pelan tapi menekan, sembari membuka sacet jamunya, sembari membenarkan kembennya. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun