Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tevez Lantang Minta Pemain dan Klub Peka di Masa Corona

3 April 2020   08:08 Diperbarui: 3 April 2020   08:14 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Carlos Tevez, foto afp/alejandro pagni dipublikasikan kompas.com

Pemain Boca Juniors yang juga mantan pemain Juventus, Carlos Tevez bicara lantang soal kepekaan. Tevez berpendapat bahwa para pemain dan juga klub peka dengan turun membantu mereka yang terimbas wabah corona. Mereka yang terimbas adalah para pekerja yang kehilangan pekerjaan karena kebijakan lockdown dan sejenisnya.

Tevez mengungkapkannya pada America TV dan diterjemahkan Bein Sports dan dikutip mundoalbiceleste.com. Lelaki kelahiran 1984 itu mengatakan bahwa pesepak bola (elite) bisa hidup berkecukupan dalam enam bulan sampai setahun sekalipun tak menerima gaji. Hal itu bisa terjadi karena gaji pemain sepak bola (elite) sangat fantastis.

Para pesepak bola elite tentunya adalah mereka yanh bermain di klub atau kompetisi papan atas dengan gaji wah di seluruh dunia. Menurut Tevez, para pesepak bola elite ini jelas tak terimbas secara ekonomi dan tetap bisa di rumah saja. "Mudah saja bagi saya untuk tetap berada di rumah pada masa ini karena saya masih punya uang untuk memenuhi kebutuhan hidup," ujarnya.

Namun, Tevez mencontohkan jika ada umat manusia yang banting tulang keluar rumah mencari nafkah. "Ada yang pergi dari rumah jam 6 pagi dan pulang jam 7 petang untuk memberi (nafkah) keluarga mereka," ujar Tevez.

Maka, menurut Tevez, sudah sepantasnya para pemain sepak bola (elite) bersedia dipotong gajinya di masa seperti ini. Dia pun mengatakan, dukungan pada mereka yang terimbas corona juga bisa dilakukan. Misalnya mendukung melalui video di rumah. Tapi, kata Tevez, akan lebih baik jika dukungan itu nyata dengan keluar rumah dan memberi bantuan.

Bukan hanya pemain, klub pun harus peka. Klub harus mendorong entitas di dalamnya untuk peduli. Bagaimana klub memenuhi kebutuhan orang terbawahnya dengan memberi makan. Klub juga bisa melakukan kegiatan sosial yang berarti pada mereka yang terimbas corona.

Tevez mengatakan, di masa saat ini, semua atribut sosial dan kelas sosial harus dilepaskan. Semuanya harus bahu membahu dan saling membantu karena semua sadar bahwa saat ini adalah masa sulit untuk semuanya. Semuanya pun, kata Tevez, memiliki harapan yang sama agar dunia kembali membaik.

Tevez juga mengatakan bahwa corona memang memberi efek buruk. Namun, di sisi lain virus corona juga memberi pelajaran berharga bahwa perlu kebersamaan dalam hidup di dunia.

Lantangnya Tevez berbicara kepekaan mungkin memang tak lepas dari masa lalu lelaki yang pernah bermain di West Ham United ini. Di situs FIFA, Tevez pernah berujar jika daerah tempat dia tumnuh di Argentina adalah daerah yang akrab dengan narkotika dan pembunuhan.

Bahkan, Tevez pernah bercerita jika dia memiliki  teman karib bernama Dario Coronel. Coronel ini juga suka dengan sepak bola. Namun, jalan hidup kedunya berubah. Tevez terus memupuk impian sebagai pesepak bola dan Coronel malah terjun di dunia hitam.

Kerasnya hidup Tevez juga bisa dilihat dari luka di bagian wajahnya. Goresan itu akibat tersiram air mendidih saat kecil dan Tevez harus dirawat intensif 2 bulan. Ketika sudah sukses, Tevez memilih tak mau menghapus bekas luka itu agar dia selalu ingat bagaimana kerasnya hidup di masa kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun