Lagi lagi kita bahas Indonesia, tidak lengkap rasanya kita membahas topik dengan segala kebijakan otoriternya di Indonesia.
Ideologi Komunisme mungkin hampir saja menggantikan ideologi pancasila, bagaimana tidak mungkin pada tahun 1965 para jenderal TNI terbunuh hanya menyisakan 1 jenderal yang mengungkap kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI). Mungkin saja jikalau 1 jenderal sudah terbunuh dan tidak menyisakan informasi sama sekali, mungkin rakyat Indonesia mempercayai dengan segala kebusukan omongan orang-orang PKI tersebut. Lagi-lagi tuhan menolong negara Indonesia dari busuknya dan kejamnya ideologi komunisme.
Kita lihat saja banyak sekali demonstrasi di Indonesia yang dibungkam omongannya, dipenjara, bahkan yang lebih sadis dari kekejaman yaitu aksi pembunuhan. Tahun 2024 menjadi aksi pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia, yang dimana rakyat harus pandai dalam menalaah kinerja suatu pemimpin terhadap bangsa ini.Â
7 presiden dan 13 wakil presiden sudah kita pilih dan kita lalui, pada tema kali ini yang menjelaskan "Pancasila rasa Komunisme" karena banyaknya presiden dan wakil presiden di Indonesia yang apatis, ketika rakyat mengkritik sebuah kebijakan kenapa sulit sekali untuk diterima, bahkan didalam persetanse tidak sampai 50% yang diterima oleh pemerintah.Â
Padahal pemangku jabatan paling tertinggi yaitu "Rakyat" bukan "Pemerintah", presiden dan wakil presiden itu dipilih oleh rakyat supaya memegang amanah yang diberikan oleh rakyat untuk memajukan suatu negara.
Banyak sekali para politisi yang berada dikubu pemerintah yang dimana sering marah bahkan menggugat kepada rakyat yang sering mengucap "Rakyat taunya cuman mengkritik bukan memberikan solusi" padahal kita menggaji mereka supaya mereka berpikir sekaligus memberikan solusi atas permasalahan di Indonesia, bukan marah atau menggugat.Â
Sistem seperti ini sering dipakai oleh negara yang berideologi komunisme karena "pemerintah memberikan rakyat segalanya tetapi jangan kritik jikalau kebijakan yang dilayangkan pemerintah itu merugikan untuk rakyat". Sistem ini selalu dipakai pemerintah meskipun tidak ada kaitannya sama ideologi pancasila, cuman parahnya pemerintah selalu menyepelekan rakyat dan tidak mau dikritik.
Mari kita lihat saja kinerja dari presiden dan wakil presiden Indonesia yang akan datang, apakah lebih pro kepada rakyat atau pro dalam keegoisan mereka sendiri.