Mohon tunggu...
Ilfani
Ilfani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ekonomi Islam

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Adaptasi Kehidupan Baru Para Pelaku Pedagang Pasar Tradisional

8 Agustus 2020   15:08 Diperbarui: 8 Agustus 2020   15:00 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Virus covid-19 masuk ke Indonesia sejak awal bulan maret 2020,yang diawali dari dua warga Negara Indonesia yang terinfeksi,diduga penularan tersebut berasal dari adanya kontak dengan warga negara jepang yang berdomisili di negara malyasia.

Sejak dua warga negara Indonesia terinfeksi virus covid-19 yang telah melakukan banyak interaksi,mengakibatkan virus ini dengan cepat menyebar luas membuat orang terinfeksi semakin meningkat,sampai pemerintah melakukan kebijakan social distancing atau menjaga jarak hal ini umtuk memutuskan mata rantai penularan virus tersebut.

Dengan Penerapan kebijakan social distancing aktifitas pengunjung di pasar tradisional sangat sepi mengakibatkan penghasilan pedagang mengalami kerugian yang sangat drastis mencapai enam puluh persen,sampai pasar-pasar tradisional ditutup pemerintah untuk menjaga keamanan.

Dilanasir dari World Helath Organization (WHO) memberi informasi ada tiga tempat yang paling mudah menyebarkan virus covid-19 hal tersebut di akun facebooknya  pada 18 juli 2020 lalu,dalam tiga tempat termasuk Crowded Places atau tempat ramai yang mana diketahui tempat ramai ialah pasar tradisonal tempat masyarakat melakukan penjualan dan pembelian dengan resiko terpapar wabah corona terbesar.

Pasar tradisional adalah tempat yang sangat rentan dalam menyebarkan virus covid-19,dilansir Data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) kamis (6/8) adanya 1.323 kasus positif di 227 pasar dan data tersebut mencatat ada 41 pedagang meninggal dunia akibat covid-19,dengan banyak penularan ini pemerintah melakukan sterilisasi pasar atau penyemprotan disenfektan secara berkala di pasar tradisional.

Pemerintah Indonesia mengatakan masyarakat harus menjaga produktivitas dengan tatanan adaptasi kehiudupan baru,kegiatan sehari hari dengan membudayakan penerapan prtokol kesehatan dalam semua aktivitas kegitaan.

Bagaiamana dengan pasar tradisional sekarang ini,dengan berlakunya adaptasi kehidupan baru pasar tradisonal kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah.

Dilansir yang disampaikan dari tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 yaitu:
*Menyiapkan tempat cuci tangan berbagai blok sudut pasar agar dijangkau lebih muda terhadap pengunjung
*Wajib pakai masker dan sarung tangan saat bertransaksi
*Menjaga kebersihan masing masing kios dan menjaga jarak terhadap pengujung
*Melakukan cek suhu tubuh terhadap pengunjung,jika dibawah 37,3 derajat celcius dibolehkan melakukan transaksi jual beli

Dengan penerapan protokol kesehatan ini harus lebih ketat dan disiplin cara melakukannya agar dapat meminimalisir virus yang masuk ke pasar tradisional,karna pasar merupakan tempat penyebaran yang cukup cepat yang banyaknya klaster baru seperti orang tanpa gejala (OTG) yang kita tidak ketahui apakah dia terjangkit virus maupun tidak.

Adaptasi baru ini masyarakat lebih giat untuk merubah hidup yang lebih bersih menjaga diri dan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah virus covid-19 yang belum mereda,agar  menciptakan pasar tradisional mejadi tempat yang lebih aman.

Nama: Ilfani
Nim: 0501173207
Fakultas: Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan: Ekonomi Islam
Kampus: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun