Mohon tunggu...
Ila Salsabilla
Ila Salsabilla Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tugas Individu 2_12_HalimmaCempakaSalsabilla

14 Agustus 2018   17:52 Diperbarui: 17 Agustus 2018   19:57 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

MITOS EFEK KONSUMSI MSG TERHADAP KECERDASAN

Monosodium Glutamat (MSG) adalah garam sodium dari asam glutamat, yaitu asam amino non-esensial yang ada pada semua makanan berprotein, biasanya digunakan sebagai perasa makanan agar lebih nikmat.(1) Monosodium Glutamat (MSG) (E621) digunakan untuk menambah rasa pada makanan hampir di seluruh dunia. MSG digunakan untuk  menambah rasa pada ayam, daging, cemilan, makanan laut, sup, dan semur. Umami digunakan pada kebanyakan masakan di Asia untuk mempernikmat rasa dari makanan. Rasa umami (asin) adalah rasa yang ada pada berbagai makanan termasuk sayuran (tomat, kubis, kentang, jamur, wortel, kacang kedelai, dan teh hijau), makanan laut (ikan, kelp, rumput laut, oyster, bulu babi, kepiting, udang, dan kerang), daging, dan keju yang menambahkan rasa dan membuat karakter dari rasa makanan.(2)

Kebenaran dari efek konsumsi MSG terhadap kecerdasan sekarang masih menjadi kontroversi yang kebenarannya masih dipertanyakan. Chinese Restaurant Syndrome (CRS) adalah sensitivitas terhadap MSG yang ditandai dengan jantung yang berdebar cepat , gejala mati rasa, lemah, sakit kepala, sensasi terbakar pada beberapa bagian tubuh, rasa sakit pada dada, rasa rahang seperti tertarik, rasa muka seperti ditekan, dan sakit pada punggung.(2,3) Sejauh ini belum banyak penelitian langsung terhadap manusia, percobaan baru dilakukan pada hewan dan diupayakan untuk dicoba pada manusia namun hasil percobaan masih bervariasi. Efek negatif dari MSG belum dapat dibuktikan dari penelitian, namun, konsumsi MSG pada anak-anak atau pada masa pertumbuhan dapat menimbulkan efek migren. Dapat disimpulkan bahwa usia anak-anak atau pada masa pertumbuhan akan lebih sensitif terhadap efek MSG dibandingkan dengan kelompok dewasa.(4) Hal tersebut dikarenakan blood brain barrier (BBB) pada anak-anak belum terbentuk secara sempurna.(3)

Glutamat merupakan asam amino yang berperan penting dalam pembentukan memori dan belajar dengan jumlah paling berlimpah pada otak. Jumlah glutamat pada otak (12.0 µmol/g) adalah lebih banyak daripada konsentrasi plasma pencegah penetrasi pasif dari glutamat ke otak. Ditambah lagi, kadar glutamat pada cairan ekstraseluler tidak diperbolehkan untuk naik karena adanya dua transport sistem (fasilitatif dan aktif) pada otak.(1) Gradien antara sel otak dan ruang ekstraseluler dipertahankan oleh sodium (Na+) transporter glutamat yang berkertegantungan (excitatory amino acid transporters EAAT) yang mengatur konsentrasi glutamat dalam ruang ekstraseluler. Aktivitas dari transporter membuat glutamat dapat diolah.(1) Asam glutamat atau Glutamic acid (Glu) adalah rangsangan neurotransmitter utama pada sistem saraf utama mamalia, Glu tersebar secara luas dan mencapai konsentrasi yang cukup tinggi pada bagian tubuh yang lainnya.(5)

Telah dilaporkan bahwa MSG mempunyai efek neurotoksik yang menyebabkan kerusakan pada sel otak, degenerasi retina, kelainan endokrin dan beberapa kondisi patologi seperti struk, epilepsi, nyeri neuropatik, skizofrenia , kecemasan, depresi, penyakit parkinson, alzheimer, dan sklerosis.(3) Dari penelitian yang telah dilakukan pada tikus yang telah diberi makan MSG semenjak lahir tidak dapat membedakan rangsangan dan tidak dapat kabur dari perangkap dengan baik dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi makan MSG. Dari hal ini maka dapat ditujukkan bahaya MSG pada anak-anak beserta efek samping dari MSG terhadap kemampuan kognitif yang dapat menyebabkan kesulitan dalam belajar.(1) Tetapi penelitian lebih lanjut tentang MSG menunjukkan bahwa efek dari MSG menghasilkan hasil yang masih membingungkan. US FDA telah mengkonfirmasi bahwa penggunaan MSG aman atau Generally Recognized as Safe (GRAS). MSG aman digunakan apabila digunakan dengan takaran yang sesuai.(1) Di Eropa dan USA data dari penggunaan MSG sehari-hari adalah 0,6g, dengan jangkauan 0,3-1,0g/hari. Penggunaan MSG di Asia mencapai dua sampai tiga kali lipat dari di Eropa.(1) Dapat disimpulkan bahwa penggunaan MSG pada makanan tidak menyebabkan penyakit seperti gangguan pada otak atau ketidakseimbangan pada hormon.(1) Studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan MSG memungkinkan untuk menyebabkan efek samping pada kesehatan manusia dan studi masih akan terus berlanjut. Bukti ilmiah dari penelitian yang sudah dilakukan untuk membuat larangan terhadap penggunaan MSG masih belum ada. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa MSG memungkinkan dapat menyebabkan gangguan kesehatan, maka dari itu MSG harus digunakan dengan hati-hati.(6)


 

REFERENSI

1. Unaeze HN. Update on food safety of monosodium L-glutamate (MSG).  Pathophysiology. 2017 June 5;24(4):243-246

2. Ataseven N, Yüzbasıoglu D, Keskin AC, Unal F. Genotoxicity of monosodium glutamate. Food and chemical toxicology. 2015 Aug 19;94(1):1

3. Moneim WM, Yassa HA, Makboul RA, Mohamed NA. Monosodium glutamate affects cognitive functions in male albino rats. Egyption journal forensic sciences. 2018;8:9

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun