Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tidak Ada Format Pembagian Benua, Bagaimana Peluang Indonesia Memenangkan Miss Universe 2020?

11 Mei 2021   09:45 Diperbarui: 11 Mei 2021   09:48 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Indonesia, Ayu Maulida bersama beberapa peserta Asia Tenggara - Instagram DPIDAMU

Ajang Miss Universe 2020 kembali menjadi sorotan.

Kontes kecantikan terbesar di dunia tersebut sedang memasuki hari kelima karantina. Para peserta masih sibuk melakukan berbagai acara amal, pemotretan sponsor, hingga reherseal menjelang malam grand final pada 17 Mei 2021 nanti.

Nah di sela-sela kesibukan para peserta, muncul rumor yang santer beredar bahwa pada tahun ini format kompetisi akan berubah secara drastis. Perubahan drastis tersebut adalah tidak adanya pembagian benua untuk menyaring peserta pada babak 21 besar. Artinya, semua peserta mendapatkan kesempatan yang sama dari nilai total preliminary competition, deep interview, dan masa karantina untuk melaju ke babak semifinal.

Sekadar diketahui, selama 3 edisi terakhir Miss Universe -- tepatnya sejak 2017 -- penentuan peserta yang masuk ke babak semifinal berdasarkan nilai tertinggi per benua. Ada tiga kelompok benua berdasarkan asal peserta, yakni Afrika-Asia-Oceania, Eropa, dan Amerika. Masing-masing kelompok benua akan dipilih 5 kontestan dengan nilai tertinggi. Sementara, kontestan yang belum lolos ke babak 20 besar per benua, akan disatukan lagi dan dipilih 5 terbaik untuk menggenapi 15 kontestan sebelumnya. Mereka disebut sebagai kontestan yang lolos ke jalur wildcard.

Walau dirasa lebih adil karena tiap benua akan memiliki jumlah kontestan yang berimbang di babak semifinal, tetapi celah ketidakdilan tetaplah ada. Tidak dipungkiri, negara asal Afrika, Asia, dan Oceania akan memiliki kans yang lebih sedikit untuk bisa lolos karena jumlah mereka lebih banyak. Padahal, wakil-wakil mereka banyak yang lebih menter daripada wakil dari benua lain.

Tidak hanya itu, format kompetisi per benua juga dirasa membuat Miss Universe kurang kompetitif. Lantaran, kontestan akan berfokus untuk bersaing dengan negara-negara dalam kelompok benuanya. Jika diibaratkan dalam sepak bola, ini sama saja seperti penyisihan Piala Dunia yang berfokus pada pertandingan negara di sekitar kawasan saja. Padahal, ketika para kontestan datang menjalani karantina Miss Universe, mereka seharusnya siap untuk berkompetisi dengan negara manapun. Entah Afrika, Asia, Oceania, Eropa, bahkan Amerika Latin yang dianggap ganas-ganas.

Perubahan format baru ini yang menyatukan semua kontestan dalam satu penilaian akan memberikan semangat baru. Paling tidak, di dalam mindset mereka kini berfokus bisa menjadi yang terbaik tanpa terbebani dengan jumlah kuota per benua yang selama ini menjadi beban.

Tidak hanya peniadaan per benua, format kompetisi pada tahun ini juga mengalami perubahan akibat adanya covid-19. Perubahan tersebut adalah ditiadakannya opening speech pada penyaringan peserta dari babak 20 besar ke babak 10 besar. Penilaian Opening speech ini berisi hal-hal unik dari seputar kontestan yang lolos dan penyampaian isu advokasi yang dibawa selama perjalanannya sebagai peserta Miss Universe.

Peniadaan ini disebabkan untuk menghindari pergantian mic dari para peserta yang sangat memungkinkan terjadinya penularan covid-19. Sebagai gantinya, penentuan peserta yang masuk babak 10 besar dilakukan melalui kompetisi baju renang (swimsuit competition). Sama seperti penilaian swimsuit lain, peserta pun akan melakukan catwalk di atas panggung yang disediakan sebagus mungkin.

Sepuluh peserta terbaik akan diuji kembali pada babak evening gown (EG). Nah babak EG inilah yang kerap ditunggu-tunggu oleh pecinta pageant karena menampilkan berbagai kreasi gaun malam yang spektakuler dari para desainer seluruh penjuru dunia. Para peserta pun akan bersiap dengan gaun pamungkas yang siap meluluh-lantahkan panggung Miss Universe. Meskipun kepastian mereka lolos ke babak 10 besar belum tentu adanya, tetapi mereka sudah siap dengan gaun rahasia yang akan mereka kenakan jikalau lolos ke babak 10 besar. Diantara sekian tahapan Miss Universe, harus diakui sesi inilah yang paling ditunggu.

Lima peserta terbaik akan maju ke babak 5 besar. Di babak 5 besar ini, format kompetisi pun berubah lagi. Jika sebelumnya ada pemangkasan menjadi 3 besar, kali ini pemangkasan tersebut ditiadakan. Setelah kontestan 5 besar menjawab pertanyaan mengenai topik pilihan, pihak Miss Universe akan langsung mengumumkan penenang kelima hingga pemenang utama Miss Universe. Topik pilihan yang beredar berdasarkan kisi-kisi yang dimiliki salah satu kontestan adalah mengenai perubahan iklim, kebebasan berpendapat, kekerasan berbasis gender, kemiskinan global, kesehatan mental, krisis pengungsi, dan peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun