Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Apa Sih Enaknya Menunggu Bus di Luar Terminal?

19 Oktober 2020   06:28 Diperbarui: 20 Oktober 2020   17:51 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang petugas meminta kondektur agar busnya segera berangkat karena menganggu arus lalu lintas. - Dokumen Pribadi

Bukan terlalu taat pada aturan, tetapi saya berusaha untuk memulai perjalanan keluar kota dari dalam terminal jika menggunakan bus.

Alasannya satu, saya bisa memilih tempat duduk. Kedua, saya tidak ingin berdiri jika bus yang saya tumpangi memuat penumpang lebih banyak dari tempat duduk yang tersedia. Meski sekarang ada berbagai pembatasan akibat wabah covid-19, tetapi bagi saya menunggu bus dari dalam terminal adalah sebuah kebiasaan.

Tidak hanya itu, menunggu bus di dalam terminal memberikan saya rasa kepastian. Tidak dipungkiri, saya termasuk pula orang yang tidak suka hal-hal tidak pasti. Apalagi di negeri ini yang penuh ketidakpastian. 

Dengan menunggu bus di dalam terminal, saya merasa lebih tenang ketika mendapatkan jawaban dari petugas terminal mengenai waktu keberangkatan bus yang akan saya naiki. 

Terutama, jika ada bus serupa yang masih berada dalam "kandangnya" atau pool-nya, saya akan setia menunggu. Itu lebih baik daripada menunggu bus di luar terminal.

Meski demikian, banyak orang yang lebih senang menunggu bus di luar terminal. Terutama, di pintu keluar terminal yang akan dilewati berbagai bus menuju kota-kota tertentu. 

Salah satu alasan orang menunggu bus adalah kepraktisan. Menunggu bus Iuar terminal akan memudahkan para pengantar motor calon penumpang, baik ojek daring, teman, maupun keluarga.

Tak melulu soal kepraktisan, menunggu bus di luar terminal juga menjaga peluang mendapatkan bus yang segera berangkat. Ini tentu berbeda dengan para penganut paham menunggu bus dalam terminal seperti saya yang kerap meluangkan waktu sekitar 15-20 menit untuk menunggu bus ngetem di dalam terminal hingga penumpang mulai penuh. Intinya, dapat bus langsung gas pol.

Menunggu di dalam terminal jauh lebih nyaman. Dokumen Pribadi
Menunggu di dalam terminal jauh lebih nyaman. Dokumen Pribadi
Lagi-lagi, sebagai penganut "dalam terminal", saya masih tidak goyah pada pendirian saya. Alasannya, menunggu bus di luar terminal membuat saya harus berlari bekejaran dengan bus yang harus segera menepi ke tempat tertentu. Atau, jika bus yang akan saya tumpangi sudah penuh, maka saya harus berebut dengan calon penumpang lain yang sama-sama menunggu.

Sesungguhnya, bagi saya ini tidaklah sehat. Selain membuat jantung berdebar dan rasa panik yang melanda, kadang ada celah bagi kita untuk celaka. Semisal mengalami kecopetan atau bahkan jatuh saat akan naik ke bus.

Antrean bus dalam terminal yang cukup panjang. Dokumen Pribadi
Antrean bus dalam terminal yang cukup panjang. Dokumen Pribadi
Dalam kaitannya dengan penegakan aturan, tentu kegiatan ini melanggar. Pada beberapa terminal, sudah ada larangan untuk menaik turunkan di tempat tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun