Akhir-akhir ini, lini masa jejaring sosial, terutama Facebook dan Twitter mengenai Malang dihebohkan dengan tempat wisata baru.
Tempat wisata gratis yang bisa dinikmati oleh warga Kota Malang dan pendatang yang datang ke kota bunga ini. Tak perlu jauh-jauh dan mengeluarkan banyak biaya, wisata tersebut terdapat di seantero Kota Malang. Bukan taman dan bukan pula aneka spot foto yang menarik. Wisata tersebut adalah jeglongan, atau bisa disebut lubang jalanan.
Malang sejuta jeglongan. Bukan lagi seribu jeglongan kini disandang oleh kota ini. Bak cendawan yang tumbuh di musim hujan, jeglongan akibat kerusakan jalan raya tersebar merata di lima kecamatan di Kota Malang.
Tak melulu di daerah pinggiran, perumahan, ataupun jalan kampung, jeglongan yang cukup besar juga kerap ditemukan di pusat kota. Etalase sebuah kota ketika dikunjungi pelancong dari luar ternyata tak sebaik yang digambarkan pada promosi wisatanya.Â
Kota Malang bolehlah menampilkan Kampung Warna-warni Jodipan sebagai daya tarik wisatanya. Namun, daya tarik itu ternoda dengan kehadiran lubang jalanan yang cukup menganga tak jauh dari wisata tersebut.
Sebutlah saja sebuah lubang jalan di Jalan Kahuripan. Jalan yang hanya beberapa meter dari Balai Kota Malang ini memiliki lubang yang cukup besar dan berbahaya. Pengguna jalan yang sedang melintas harus berjibaku dan berhati-hati agar tidak celaka. Padahal, di sekitar jalan tersebut, berdiri megah aneka hotel yang sering didadatangi turis lokal maupun mancanegara.
Ketika para turis tersebut sedang menjajal keindahan Kota Malang, bukan keelokan kota ini yang mereka dapat, namun wisata andalan baru yang mereka lihat. Lubang jalan ada di mana-mana. Sadar atau tidak, kesan Malang sebagai kota yang harus diwaspadai bagi turis akan tersemat. The City of Jeglongan. Begitu bunyinya. Â
Warga kota sudah sering sambat, baik secara lisan maupun melalui media sosial mengenai kesusahan yang mereka alami akibat jalan berlubang. Mereka pun juga kerap mengunggah korban kecelakaan yang terjadi karena lubang-lubang jalan tersebut. Tak hanya luka tingan ataupun berat, korban meninggal pun telah berjatuhan.
Salah satunya dialami oleh seorang ibu asal Bunul, Kota Malang yang harus meregang nyawa akibat mengindari lubang berdiameter 50 cm di sekitar Jalan Kecubung. Ibu bernama Lilis Eriyantina tersebut terjatuh dan terlindas truk yang akan disalipnya.Â
Kejadian jatuhnya korban akibat lubang jalan di berbagai penjuru Kota Malang ini juga kerap dilaporkan warga kota melalui akun twitter @infomalang dan FP Komunitas Peduli Malang Raya. Rata-rata, korban yang jatuh adalah para pengendara motor wanita, terutama ibu-ibu yang sedang membonceng anaknya. Kondisi jalanan yang licin akibat hujan turun deras juga jalanan Kota Malang yang berlubang semakin berbahaya untuk dilewati.