Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Secuil Cerita Tentara Jepang di Pojok Alun-alun Malang

30 Januari 2018   21:36 Diperbarui: 31 Januari 2018   07:58 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alun-alun Malang, Dokpri

Jika berkunjung ke Kota Malang, pasti belum lengkap kalau tak datang ke Alun-alun Malang

Alun-alun Malang yang memiliki anomali dalam penataannya memiliki pojok-pojok yang biasanya berfungsi sebagai tempat berjualan dan tempat tongkrongan rakyat.

Pemilihan pojok alun-alun ini disebabkan karena terdapat pohon beringin raksasa yang tumbuh subur. Beberapa pedagang sering menggelar dagangannya di sini, terutama ketika sore tiba.

Salah satunya adalah pedagang soto yang sangat terkenal. Soto ini terkenal enak dan menjadi favorit masyarakat Malang saat itu. Banyak penikmat soto daging sapi yang katanya rasanya tak ada duanya.

Puluhan orang selalu mengantre di pojokan alun-alun. Hingga pada suatu hari saat sang pedagang sedang sibuk melayani pembeli yang masih sangat ramai, ia didatangi oleh anak laki-lakinya yang berteriak.."Pak lepas semua, Pak."

Mendengar teriakan anak laki-lakinya tersebut, pedagang itu lalu bertanya pada anaknya.

"Apanya yang lepas?"

Lalu, kehebohan pun terjadi. Jawaban yang disampaikan anak langsung membuat para penikmat soto segera ingin menumpahkan semua makanan yang telah mereka makan.

"Itu, Pak. Kucing yang mau disembelih untuk soto lepas semua. Pintu kandangnya tak terkunci."

Saya bisa membayangkan bagaimana hebohnya kala itu. Mungkin sama persisnya dengan kisah di sinetron Kuasa Ilahi, "Pedagang Soto Kucing Kena Azab". Tak ayal, nasib penjual soto kucing itu berakhir tragis. Setelah ada warga yang melapor, maka ia segera digelandang oleh tentara Jepang. Habislah riwayatnya.

Komik yang menceritakan anekdot soto kucing yang viral di tahun 1952-1953 meski saat itu belum ada jejaring sosial. Gambar diambil dari Jawa Pos, 25 Februari 1953 bersamaan dengan kasus serupa yang marak di Surabaya. (Jawapos)
Komik yang menceritakan anekdot soto kucing yang viral di tahun 1952-1953 meski saat itu belum ada jejaring sosial. Gambar diambil dari Jawa Pos, 25 Februari 1953 bersamaan dengan kasus serupa yang marak di Surabaya. (Jawapos)
Di sisi lain, pendudukan Jepang di Kota Malang membuat alun-alun yang awalnya menjadi ruang terbuka rakyat menjadi arena mempertontonkan kekejaman para serdadu.

Hal ini pernah disaksikan sendiri oleh seorang warga bernama Mbok Satiah. Beliau adalah penjual nasi jagung di pojok Jalan Kayutangan (sekarang Jalan Basuki Rahmat, dekat Toko Oen yang legendaris itu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun