Mohon tunggu...
Iko Nurbaskoro
Iko Nurbaskoro Mohon Tunggu... Guru Musik / Guru Drum / Pelatih Band / Blogger

Seputar kegiatan mengajar musik, tips mengajar efektif dan efisien, hubungan dengan orang tua murid dan lingkungan, kreatifitas dalam mengajar

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Profesi Guru Musik di Era Modern: Menginspirasi, Mendidik, dan Berkarya

7 Oktober 2025   07:53 Diperbarui: 7 Oktober 2025   07:53 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru drum sedang mengajar / sumber : https://www.canva.com

Profesi sebagai guru atau pengajar adalah termasuk pekerjaan mulia. Bukan berarti profesi lainnya tidak mulia. Akan tetapi pada hakekatnya, pada profesi sebagai guru terdapat kegiatan utama, yaitu mengajari orang yang tadinya tidak tahu, tidak bisa, menjadi tahu, bisa dan terampil. Tanpa predikat guru, intisari kegiatan mengajar ada pada setiap orang. Misalnya orangtua yang mengajarkan anak balitanya berjalan, mengajarkan makan dan mandi sendiri, seorang kakak mengajarkan adiknya memakai pakaian sendiri, dll. Hingga berpredikat sebagai guru, misalnya guru sekolah, bahkan sebagai dosen. Seorang dokter yang mengobati pasiennya hingga sembuh pun tidak lepas dari peran para dosennya yang mengajarkan ilmu kedokteran kepadanya.

Demikian pula dengan predikat guru musik, baik guru musik yang ada di sekolah umum maupun guru musik yang ada di sekolah khusus musik, ataupun seorang guru musik privat. Guru musik di sekolah umum, pada dasarnya memperkenalkan dan mengajarkan musik secara umum dan dasar - dasarnya. Misalnya memperperkenalkan ketukan melalui bernyanyi bersama di kelas, bermain tepuk tangan, memukul meja berdasarkan ketukan dll. Sedang di sekolah khusus musik, biasanya lebih fokus dan intens lagi, misalnya bernyanyi dan bermain bersama menggunakan variasi ketukan, variasi tempo, maupun berlatih instrument musik.

Serangkaian kegiatan belajar mengajar musik ini membutuhkan gairah (passion) yang lebih dibandingkan dengan profesi lainnya. Karena musik itu sendiri adalah seni yang erat kaitannya dengan kepekaan hati. Seni musik, seni tari, seni lukis dan kegiatan seni lainnya, erat dengan kepekaan hati terhadap suatu keindahan. Kepekaan hati ini adalah karunia dari Sang Pencipta. Biasanya orang - orang yang dikaruniai kepekaan ini, hatinya lebih lembut, lebih halus dibanding orang lainnya. 

Kemudian tentang kegiatan mengajarnya. Mengajar yang efektif dan efisien juga membutukan tata kelola yang baik, membutuhkan manajemen hati dan akal yang baik, yang kemudian dilanjutkan dalam bentuk administrasi yang baik. Maka tidak heran ada yang menyebut, manajemen adalah seni (Mary Parker Follet). 

Tidak dapat dipungkiri, mencari pekerjaan itu tidaklah mudah, apalagi di era sekarang ini, dimana teknologi AI sedang berkembang dan banyak mencuri perhatian dunia. Profesi sebagai guru musik bisa saja digantikan teknologi AI dalam batasan tertentu. Demikian juga orang yang kurang memiliki gairah mengajar musik pun bisa saja mengambil profesi sebagai guru musik karena situasi dan kondisi yang memaksanya. Meskipun, tentu hasilnya berbeda dengan yang orang yang memang memiliki gairah di bidang tersebut. Sehingga, profesi sebagai guru musik diminati orang dengan berbagai macam alasan, bisa karena alasan ekonomi maupun karena memang murni karena gairahnya.

Ilustrasi anak - anak bermain musik / https://www.canva.com
Ilustrasi anak - anak bermain musik / https://www.canva.com

Berprofesi sebagai guru musik bisa dilakukan di sekolah umum, sekolah musik (kursus musik), di studio musik, di rumah sendiri (membuka kursus musik di rumah) maupun datang ke rumah murid. Semuanya tergantung situasi dan kondisinya masing - masing. Misalnya kita senang mengajar tetapi belum punya murid, maka ada baiknya kita melamar ke sekolah musik / kursus musik untuk menjadi guru di sana. Atau misalnya di lingkungan kita banyak anak - anak, remaja yang ingin belajar musik dan kebetulan kita mempunyai peralatan dan perlengkapan yang cukup memadai, maka kita bisa coba membuka tempat kursus di rumah sendiri. Bisa juga kita menyediakan diri untuk menerima panggilan mengajar musik di rumah murid. Atau mungkin mengajar musik secara daring (online).

Faktanya, mengajar musik bisa menjadi profesi utama bisa juga sebagai pekerjaan sambilan (tambahan). Kembali lagi, ini tergantung kondisi masing - masing. Ada orang yang kalau malam hari, ia bermain musik solo ataupun tergabung bersama bandnya di suatu cafe, dan pada siang hingga sorenya ia mengajar musik privat. Ada juga yang memang dia full sebagai guru musik di sekolah musik. Yang demikian, biasanya seperti bekerja kantoran. Hadir dari pagi hingga malam hari. Ada juga yang sehari - harinya mengajar privat, dan di luar waktu mengajarnya ia menulis lagu, membuat konten sebagai pekerjaan tambahannya. Biasanya, pekerjaan tambahannya tetap berhubungan dengan musik.

Ilustrasi guru musik mrngajar teori / sumber : https://www.canva.com
Ilustrasi guru musik mrngajar teori / sumber : https://www.canva.com

Menjadi guru musik yang baik, efektif dan efisien sudah pernah saya tuliskan dalam artikel saya yang berjudul  Tips Mengajar Les Musik Privat Dengan Efektif Dan Efisien. Ringkasnya adalah berangkat dari kita sendiri dahulu. Kita perlu memiliki gairah tersendiri dalam mengajar musik. Dalam melaksanakan profesi mengajar, kita perlu  berkreasi, kreatif, inovatif menemukan cara agar tersampaikan dan mudah dipahami, disesuaikan kondisi murid kita. Buatlah se-simple mungkin sehingga kita juga mudah menerangkannya. Oleh karena itu, saya memberikan tagline dalam les drum saya (IG : @lesdrum_jakarta, juga kepada orangtua murid) yaitu SIMPLE & FUN.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun