Pegatan Katingan Kuala, sebuah desa di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, menghadapi kesulitan besar dalam hal transportasi menuju kota. Hingga kini, belum ada jalur darat yang menghubungkan langsung desa ini ke pusat kota. Satu-satunya akses yang bisa digunakan adalah jalur sungai, termasuk jalur sungai Hantipan yang sering dilalui masyarakat setempat.
Ketergantungan pada jalur sungai ternyata membawa berbagai permasalahan yang cukup serius. Pertama, biaya transportasi yang cukup mahal apabila air sungai kering. Baik untuk transportasi hasil laut maupun bagi masyarakat yang ingin bepergian ke kota, angkutan taxi long boat menjadi beban yang cukup berat. Biaya ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angkutan darat pada umumnya.
Kedua, waktu tempuh yang lebih lama. Perjalanan melalui sungai membutuhkan waktu yang tidak sebentar, sehingga aktivitas masyarakat dan distribusi barang menjadi terhambat.
Ketiga, masalah keselamatan. Jalur sungai Hantipan pernah menelan korban akibat kekeringan air sungai, sehingga perahu sulit melintasi dan rawan mengalami kecelakaan. Risiko seperti ini jelas membuat masyarakat merasa khawatir saat menggunakan jalur sungai.
Kondisi ini sangat mempengaruhi perekonomian lokal. Selain biaya logistik yang mahal membuat harga produk laut dan ekspor menjadi tinggi, kecepatan pengiriman yang lambat juga mengurangi daya saing produk di pasar.
Solusi utama yang paling dibutuhkan adalah pembangunan jalur darat yang menghubungkan Pegatan Katingan Kuala dengan pusat kota. Dengan akses jalan yang memadai, biaya transportasi dapat ditekan, waktu perjalanan dapat dipersingkat, dan keselamatan masyarakat dapat lebih terjamin.
Harapan besar terletak pada perhatian pemerintah untuk segera mencari solusi nyata agar potensi ekonomi Pegatan Katingan Kuala dapat berkembang dengan lebih optimal. Transportasi yang cepat, aman, dan terjangkau adalah kunci utama membuka peluang kemajuan bagi masyarakat setempat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
