Mohon tunggu...
Nur ikhwan
Nur ikhwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ jurnalistik/ Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa semester 1 jurusan Jurnalistik, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Memiliki hobi bermain musik dan suka membaca berita. Memiliki semangat hidup dengan motto "Hidup Jangan di Ambil Pusing Jika Baik Mainkan."

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Kepercayaan Masyarakat Menurun, Kasus Melibatkan Institusi Polri Bertambah

5 Desember 2022   21:54 Diperbarui: 5 Desember 2022   21:57 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kepercayaan Mayarakat Menurun, Kasus Melibatkan Institusi Polri Bertambah

Belakangan ini Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) sedang menjadi sorotan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Pasalnya, kasus yang melibatkan institusi Polri terus bertambah. Padahal dalam hal ini Polri memegang status dan peran yang sangat penting di masyarakat dalam menciptakan kesejahteraan dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat agar terciptanya kondisi yang aman. Namun, ada saja ulah oknum yang mencoreng nama baik serta menurunkan kepercayaan masyarakat pada institusi Polri. 

Sorotan masyarakat ini bermula dari adanya kasus penembakan yang dilakukan oleh petinggi polri yang menewaskan salah satu ajudannya. Irjen Pol Ferdy Sambo beserta beberapa anggota polri lainnya menjadi tersangka setelah adanya kasus ini. Ferdy Sambo didakwa melanggar kode etik dengan melakukan pembunuhan berencana yang dilakukan kepada ajudannya yaitu Brigadir Joshua Hutabarat. Awalnya kasus ini diduga adanya terjadi baku tembak antar polisi yang terjadi di kediaman Irjen Pol Ferdy Sambo di Duren Tiga Jakarta Selatan. Hal ini karena Brigadir Joshua diduga melakukan pelecehan terhadap istri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Namun terdapat beberapa kejanggalan dalam kasus ini. Informasi yang tersebar secara melalui sosial media juga membuat masyarakat turut mengikuti perkembangan kasus ini. Pada akhirnya kasus yang sebenarnya pun terungkap. Kasus ini terungkap karena pengakuan dari salah satu tersangka yang juga merupakan ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo yakni Bharada Richard Eliezer alias Bharada E. Kepada tim penyidik, bharada e mengaku penembakan yang dilakukan terhadap Brigadir Josua merupakan perintah atasannya yaitu Irjen Pol Ferdy Sambo. Pembunuhan ini melibatkan beberapa pejabat tinggi polri dalam menutupi kasusnya. Dengan menghilangkan barang bukti serta jejak kasus membuat kasus ini semakin panjang. Hingga sampai saat ini kasus ini masih dalam proses pengadilan. Tidak lama setelah kasus ini, Irjen Tedy Minahasa selaku Kapolda Jawa Timur yang baru beberapa minggu dilantik, tertangkap karena kasus narkoba. Diduga terdapat jaringan kuat dalam pengedaran narkoba jenis sabu-sabu. Tentu hal inilah yang kemudian menurunkan kepercayaan masyarakat kepada institusi Polri. Tidak sedikit pula video yang viral tersebar atas ulah oknum kepolisian yang mencoreng nama baik polri dengan kasus pungutan liar pada masyarakat. Akhir-akhir ini juga beredar video dari seorang pengguna tiktok bernama Rezky Achyana yang mendapat ujaran rasis dari oknum kepolisian di Polsek Palmerah dengan menyebut padang pelit. Diketahui hal itu karena Rezky "hanya" mengucapkan terima kasih pada saat membuat laporan di polsek Palmerah. Rezky dituding pelit oleh oknum kepolisian. Yang seharusnya memang tidak dipungut biaya pada saat membuat laporan di kepolisian sseperti yang dijelaskan oleh Kapolsek  Palmerah, AKP Dodi Abdul Rohim. Saat ini kasus sudah ditindak lanjuti, dan diketahui sudah berkahir dengan damai. 

Tentu hal inilah yang membuat masyarakat semakin memandang buruk pihak kepolisian hanya karena ulah oknum. Tidak sedikit masyarakat berkomentar melalui sosial media dengan menyerukan #kamitidakpercayapolisi. Dalam hal ini Kapolri terus berusaha membawa nama baik intitusi Polri di masyarakat. Demi terciptanya hubungan baik antara kepolisian dan masyarakat. Dilansir dari detik.com, presiden Republik Indonesia, Joko widodo memanggil seluruh jajaran pejabat tinggi polri dari kapolri hingga kapolres di seluruh indonesia pada jumat (14/10/2022). Dalam pertemuan itu presiden menyampaikan banyak hal pesan agar Kepolisian Republik Indonesia bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat, sebab pada saat ini seperti yang disampaikan oleh presiden lembaga kepolisan menjadi terendah dalam survey kepercayaan masyarakat pada lembaga yang ada di Indonesia. Presiden juga meminta para anggota polri agar tidak bersikap hedon untuk menjaga citra baik kepolisian pada masyarakat. Dalam hal ini diharapkan POLRI bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat dan menjalin hubngan yang dekat dalam mengayomi serta melayani masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun