Kerap kali kami menjumpai warga yang betul-betul telah menunggu kedatangan orang lain untuk memberi, tukang becak yang sedang kelelahan sampai ketiduran karena belum mendapatkan penumpang, pemulung yang sedang melamun. Ketika rezeki itu datang mereka merasa berterimakasih dengan ucapan lembut dan deraian air mata. Ibu Tri salah satu contohnya, Dia merupakan seorang ibu rumah tangga yang mempunyai usaha warung makan.
Ketika kami masuk sebentar untuk melihat-lihat isi warungnya, seketika kami merasa kasihan seolah meneteskan air mata tipis. Ternyata isi warungnya nyaris tidak ada apa-apanya. Dia mengatakan, bahwa semenjak virus corona datang dan meminta seluruh warga untuk diam dirumah, sejak saat itulah jarang sekali warga datang ke rumah untuk duduk dan membeli makan kepadanya.
Sehingga bahan pokok dagangannya habis dimakan waktu, Dia tidak bisa belanja lagi karena minimnya pendapatan. Dia menangis, dia sangat berterima kasih kepada sahabat PMII yang telah datang dan memberi rezeki kepada ibu Tri. Dia memeluk salah satu sahabati dari PMII Purwokerto.
Adapun teknis memberikan 250 bungkus sembako, PMII Purwokerto tidak lupa bahwa banyak manusia yang harus diperhatikan dan dijamin keselamatannya. Bagaimanapun juga protokol kesehatan yang secara umum dipahami, harus dilakukan. Yaitu dengan memakai masker rapat-rapat, sarung tangan plastik, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, dan giat memakai hand sanitizer.Â
Sebelumnya, PMII Purwokerto telah mengkonsep matang-matang yang berkaitan pada kebijakan physical distancing atau social distancing yang harus diterapkan, PMII Purwokerto membagi beberapa tim kecil untuk tidak menimbulkan kerumunan pada saat pembagian. Jauh sebelum itu, PMII Purwokerto telah meminta izin, dengan mengirimkan surat yang disampaikan melalui Intel Polres yang ditujukan kepada Kapolresta Banyumas.
Sesuai dengan sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah". Pemberi dan penerima sama-sama penting dan memengaruhi pada nilai sedekah yang dilakukan. Apa yang kita terima tidak akan sebanding dengan apa yang kita berikan. Tapi dengan tekad dan niat berusaha memberi apa yang kita punya, semoga sebanding dengan pahala dan keberkahan yang akan kita dapatkan.Â
Indonesia mempunyai banyak organisasi, komunitas, perhimpunan, ikatan dan semacamnya. Semoga langkah PMII Purwokerto ini menjadi satu contoh, yang sustainable untuk membantu menumpas pemacetan ekonomi yang disebabkan merebaknya pandemi Covid-19. Terlebih kepada seluruh aktivis yang ada di Indonesia, wabil khusus aktivis PMII di luar sana semoga bisa mengelaborasi problem solving ekonomi yang terjadi baik di sektor formal maupun informal.
Mari, di Hari Lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Purwokerto yang ke-60 tahun ini dengan bersama-sama menggemakan Harlah PMII dengan rasa semangat persaudaraan yang tinggi, diimbangi dengan sikap yang terarah.Â
Agar bangsa Indonesia dijauhkan dari pagebluk. Semoga PMII tetap khidmat pada negeri, selalu mengulurkan bantuan yang solutif-inovatif pada setiap permasalahan bangsa dan negara, selalu setia mengawal NKRI dan mengibarkan panji-panji Islam Wasathiyah ala Jam'iyah Nahdlatul Ulama.
Selamat Harlah PMII ke-60.
"60thKhidmat PMII Untuk Negeri"