Mohon tunggu...
IKHLAS IKHSAN MUKHLIS
IKHLAS IKHSAN MUKHLIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa dari Program studi Teknik Mesin angkatan 2020, Universitas Muhammadiyah Riau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Etika Generasi Muda Indonesia

21 Juni 2021   11:41 Diperbarui: 21 Juni 2021   12:07 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak perkembangan yang terjadi di Indonesia di era globalisasi. Mulai dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan bahasa, perkembangan pendidikan, dan mentalitas masyarakat. Kita tahu bahwa sebagai anak zaman sekarang, orang tua mungkin memiliki perbedaan dalam cara mendidik anaknya, terutama dalam hal bahasa, perilaku, dan moralitas (etika). Melihat karakter orang tua kita, sopan santun, bahasa dan kehormatan masa lalu sangat berbeda dengan keadaan sekarang. Pernahkah kita berpikir bahwa orang tua melakukan kesalahan dalam mendidik anaknya? Tentu saja ada.

 Ada banyak masalah yang melanda peradaban modern, yaitu:

1. Secara teori, Indonesia jelas terdiri dari banyak pulau dan banyak wilayah. Di sinilah banyak bahasa mengikuti. Kebanyakan dari mereka adalah orang Jawa. Sebagai orang Jawa, kebanyakan orang Jawa berbicara dalam berbagai tingkatan bahasa. 

Mulai dari bahasa Jawa, krama inggil, halus dan ngoko. Yang menjadi masalah, apakah orang tua jaman sekarang menguasai bahasa yang sopan untuk mendidik anak-anaknya ? Kebanyakan orang tua tidak mempedulikan masalah tersebut. Yang ada dibenaknya hanya anak-anak cukup dibelajari berbicara, berbahasa indonesia dan interaksi dengan lingkungan. Hal ini dipengaruhi oleh sikap orang tua sendiri yang krisis moral dan tidak peduli terhadap anaknya. 

2. Bagaimana bersikap. Saya menemukan banyak insiden tentang cara anak-anak berperilaku terhadap orang tua. Saat ini, kebanyakan anak tidak mematuhi etiket orang tua. 

Misalnya, ketika seorang siswa berjalan melewati guru, siswa tersebut harus membungkuk, seolah-olah menurunkan dirinya dari posisi guru, dan kemudian meminta maaf. Namun yang kita lihat sekarang, siswa tersebut akan bersikap acuh tak acuh, seolah-olah tidak tahu apakah ada guru di dekatnya. Hal ini dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan dan kurangnya kepedulian sosial (cara orang tua mendidik anaknya).  

3. Cara berpikir. Dibandingkan dengan anak-anak zaman dulu dan sekarang, anak-anak zaman dulu bekerja lebih keras agar bisa menjadi orang yang produktif. Tidak seperti jaman sekarang yang selalu ingin instan. 

Dengan kata lain, anak tidak lagi mau berpikir dan mencoba, atau cenderung menjadi konsumen. Mentang-mentang sudah ada kemajuan dalam hal teknologi dan informasi, setiap ada permasalahan, mereka selalu merujuk pada media sosial, tak lagi berfikir dengan mandiri atau berdiskusi dengan teman lainnya. Itu yang menyebabkan pola pikir seorang anak menjadi konsumtif dan kurang berkembang. 

Jadi apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan moralitas, terutama sebagai calon orang tua?

  • Lebih menghormati orang tua yang lebih terpenting
  • Refleksi diri dan pengendalian diri
  • Pahami situasi orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan bantuan
  • Renungkan lebih sering pada perilaku mulia orang dahulu
  • Belajar banyak dari pengalaman
  • Jaga ucapan dan tindakan 
  • Berusaha menjadi pribadi yang lebih baik

Mengingat pentingnya etika dan moralitas dalam kehidupan setiap orang, setidaknya kita harus bisa mengontrol dan mengatur gaya hidup kita. Jika kita sudah merasa telah membuat perubahan yang lebih baik di bidang ini, apa salahnya membantu orang lain mempelajari etika dan etika yang lebih baik?

 Semoga kita bermanfaat bagi orang lain dan menjaga serta meningkatkan kesantunan dalam kehidupan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun