Mohon tunggu...
Ikhbatul Mufarida
Ikhbatul Mufarida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Unej

Mahasiswa Unej

Selanjutnya

Tutup

Money

Mahasiswa KKN19 UNEJ Mengembangkan UMKM yang Baru Dirintis

16 Agustus 2020   21:08 Diperbarui: 16 Agustus 2020   21:21 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Menjadi wirausaha ditengah masa pandemi COVID-19 ini merupakan tindakan yang tepat dilakukan khususnya untuk para ibu rumah tangga. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Khunaizah salah satu warga Desa Winongan Lor, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan dengan memulai usaha Sambal Pecel. 

Beliau memilih usaha rumahan ini dengan alasan pembuatan sambal pecel sangat mudah dan bahan yang dibutuhkan sangat mudah didapatkan. Apalagi rumah beliau yang sangat strategis yaitu dekat dengan Pasar Winongan. Dimana Pasar Winongan ini tidak hanya masyarakat Winongan saja yang berbelanja di Pasar Winongan, tetapi tidak sedikit juga masyarakat luar Winongan yang berbelanja bahkan membuka lapak di Pasar Winongan.

Kekurangan pada produk sambal pecel Ibu Khunaizah ini yaitu pada kemasan dan juga cara pemasaran. Jika dilihat dari fungsinya, kemasan sangat berpengaruh pada perkembangan produk. Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. 

Memang usaha Sambal Pecel Ibu Khunaizah ini masih terbilang sangat baru, dan kemasannya pun sangat sederhana dengan menggunakan plastik putih biasa tanpa logo. Dilihat dari pemasarannya, produk sambal pecel Ibu Khunaizah terbilang masih dalam lingkup kecil. Pemasaran yang dilakukan oleh Ibu Khunaizah yaitu pemasaran offline, dimana beliau hanya menjual produk-produknya hanya di Pasar Winongan dan di toko-toko sekitar rumah beliau.

Pada KKN Back To Village yang diselenggarakan oleh UNEJ ini, saya sebagai salah satu mahasiswa KKN memeiliki inisiatif untuk mengembangkan produk sambal pecel Ibu Khunaizah. Hal yang pertama kali saya lakukan yaitu memberi edukasi kepada Ibu Khunaizah tentang pentingnya logo dan kemasan. 

Setelah memberi edukasi dan beliau menyetujui dengan program kerja saya untuk merombak kemasan dari produk tersebut, saya dan Ibu Khunaizah langsung memilih kemasan dan mengedit logo produk dengan menggunakan aplikasi Canva. Saya dan Ibu Khunaizah menyetujui memberi nama produk sambal pecel Ibu Khunaizah dengan nama "Pecele Wong Winongan". Motivasi saya dan Ibu Khunaizah memberi nama tersebut yaitu agar masyarakat luas tidak hanya mengenal sambal pecel Ibu Khunaizah, tetapi juga agar masyarakat mengenal Kecamatan Winongan sebagai tempat produksi sambal pecel Ibu Khunaizah.

Setelah berhasil merombak kemasan produk sambal pecel Ibu Khunaizah, saya melanjutkan program kerja saya yang tidak kalah penting dalam mengembangkan produk sambal pecel Ibu Khunaizah yaitu pemasaran. Sebelumnya produk sambal pecel Ibu Khunaizah ini hanya dikenal oleh masyarakat Winongan saja, dengan proker saya ini saya akan memperluas pemasaran produk Sambal Pecel Ibu Khunaizah baik secara offline maupun secara online. Tetapi yang saya tekankan yaitu pemasaran secara offline dengan memanfaatkan media sosial seperti instagram, facebook dan juga marketplace seperti shoppe. Saya memulai dari pemberian edukasi kepada Ibu Khunaizah terkait aplikasi yang dapat digunakan dalam penjualan online.

Hasil dari penjualan online terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Misal setiap dua hari sekali biasanya Ibu Khunaizah hanya memproduksi 2-3 kg sambal pecel, dengan melakukan pemasaran online Ibu Khunaizah dapat memproduksi sambal pecel hingga 5-7 kg. Konsumennya pun tidak hanya dari masyarakat Winongan, tetapi sudah menjangkau masyarakat luar Winongan seperti Pelinggisan, Bayeman, Jajar Kebon, Rangge, dan masih banyak lagi. 

Pada penjualan offline saya membantu memasarkan produk sambal pecel Ibu Khunaizah di Toko Amanah. Hasil dari pemasaran offline ini juga terlihat hasilnya. Jadi kesimpulannya, program kerja yang saya terapkan pada produk sambal pecel Ibu Khunaizah bisa dibilang sudah berhasil. Karena ada peningkatan pada penjualan dan juga memperluas pemasaran produk sambal pecel Ibu Khunaizah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun