Mohon tunggu...
ikhal zahidi
ikhal zahidi Mohon Tunggu... Guru - laki laki

mahaisiwa universitas muhammadiyah malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Turunnya Kualitas Pendidikan Naikkan Kualitas Koruptor

18 Juni 2019   13:03 Diperbarui: 20 Juni 2019   14:45 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Gerbang menuju kehidupan yang lebih baik dengan memperjuangkan hal-hal terkecil hingga hal-hal terbesar yang umumnya akan dilewati oleh setiap manusia bisa diraih dengan pendidikan. Walaupun tidak semua orang yang berpendidikan itu sukses dalam perjalanan hidupnya, tetapi jika dilakukan perbandingan maka orang yang berpendidikan lebih banyak yang bisa meraih kesuksesan daripada orang yang tidak pernah terlibat dalam Pendidikan. Pendidikan itu bisa berupa pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan diri, mental, pola pikir dan juga kualitas diri seseorang.

Meskipun pendidikan di Indonesia sudah diatur dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1-5 yang berbunyi :

"Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaran pendidikan nasional.Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia."

Untuk mencapai semua kelarasan tersebut juga sangat dibutuhkan kualitas pendidikan yang baik, keselarasan sistem pendidikan, dan media pembelajaran yang mewadahi semua sapek dalam pelaksanaan pendidikan.

Akan tetapi pendidikan pada zaman sekarang sudah berubah drastis mulai dari pendidikan moral dan agama yang kurang. Kurangnya pendidikan moral dan agama itu menjadikan orang yang mempunyai pendidikan maupun  orang yang tidak berpendidikan sama saja tidak ada perbedaan yang menonjol baik dalam sikap maupun tingkah laku, hal tersebut dikarenakan kurangnya motivasi dalam belajar, minimnya mutu pendidikan, budaya menyontek masih merajalela dikalangan para pelajar, dan kurang efektifnya pemberian materi mengenai pendidikan agama Islam yang mencakup pendidikan moral.

Inilah penyebab utama negara kita tidak bisa maju. Disamping itu, mutu pendidikan masih sangat minim sedangkan UUD 1945 telah mengatur tentang pendidikan. Siapa yang mau disalahkan ? Apakah guru yang sudah terikat oleh peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau kurikulum yang sudah tersusun secara rapi ?

Selain mutu pendidikan yang minim, faktor penghambat negara kita untuk maju adalah faktor korupsi yang semakin hari semakin mudah ditarik ulur uang yang sampai-sampai muncul istilah pasal karet yang mudah untuk diulur dalam sebuah peraturan negara yang besar seperti Negara Indonesia ini. Awal mula terciptanaya bibit-bibit koruptor unggul berasal dari budaya menyontek yang sudah tertanam sejak dini di Indonesia. Bahkan kasus korupsi ini sudah merambat hingga ke pemerintahan daerah. Ini semua adalah permasalahan dari pola pikir, pola didik, dan juga kebiasaan yang ada di Indonesia saat ini, meskipun kurikulum dalam dunia pendidikan diubah setiap tahunnya akan tetapi ketiga pola tersebut masih menempel pada setiap peserta didik dan bisa dipastikan bahwa setiap perubahan kurikulum akan sia-sia dikarenakan kebiasaan yang masih kurang efektif pada setiap proses pembelajarannya.

Faktor-faktor pendorong terciptanya pendidikan yang efektif antara lain adalah adanya dorongan dari keluarga, faktor kepribadian, faktor lingkungan dan yang tidak kalah penting lagi adalah faktor dari seorang guru (pendidik). Jadi, setiap faktor-faktor tersebut sangat mendukung dalam proses perubahan pola pikir dari setiap individu. 

Selain ada faktor pendukung, maka ada faktor penghambat dalam proses pendidikan yang mengakibatkan kurang efektifnya proses pembelajaran. Hal itu menyebabkan tumbuhnya cikal-bakal generasi penerus bangsa yang kurang berkualitas. Kurangnya kualitas pendidikan bisa menghambat tujuan pendidikan yang sebagaimana mestinya. Sedangkan, tujuan pendidikan yang sebetulnya adalah untuk mengarahkan, membimbing, dan menilai kompetensi peserta didik agar ada perubahan ke ranah yang lebih baik.

Korupsi yang telah merajalela di Indonesia saat ini merupakan kesalahan awal dari lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan yang dimaksudkan adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan itu menentukan bagaimana setiap individu itu terbentuk. Jadi, harus ada kesinambungan antara ketiga lingkungan itu dalam mendidik setiap individu yang berada di dalamnya. Apabila pendidikan yang diberikan merupakan pembiasaan yang baik, maka akan menumbuhkan generasi penerus bangsa yang baik, bahkan bisa juga menjadi obat pemberantas tikus berdasi di negeri ini. Begitu juga sebaliknya, apabila dalam ketiga lingkungan itu memberikan suatu dampak yang buruk dari segala aspek, maka generasi penerus tikus berdasi juga akan semakin banyak.

Dengan demikian, maka adanya tingkat pendidikan yang efektif, efisien, kreatif, dan menarik, serta inovatif akan mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Sekarang zaman telah berubah semakin maju. Segala kebutuhan bisa dipenuhi dengan mudah lantaran adanya teknologi yang berkembang. Adanya teknologi inilah yang seharusnya dimanfaatkan sisi positifnya dalam memberikan fasilitas terbaik pada setiap lingkungan sekolah. Adanya teknologi ini tentu harus selalu dalam pengawasan dan kontrol dari pihak sekolah (guru). Apabila lepas dari pengawasan, maka tidak akan menutup kemungkinan untuk menumbuhkan dampak negatif dari penggunaan teknologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun