Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

IKN dan Mewujudkan Peradaban Baru

13 Januari 2022   00:01 Diperbarui: 13 Januari 2022   00:18 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dunia, secara alami dan campur tangan tindakan manusia akan pasti mengalami perubahan. Diluar faktor bencana alam, kepentingan ekonomi, politik, kekuasaan, primordialisme dan sektarianisme bahkan "agama" telah secara nyata menjadi faktor penyebab perubahan peradaban, wilayah kedaulatan dan demografi masyarakatnya.

Tentu kita perlu belajar dari sejarah, akan selalu ada pesan dibalik peristiwa. Peradaban akan bergerak maju jika pemimpin punya visi dan masyarakatnya bersatu.

Kejayaan Persia dimasa lampau di era modern saat ini mewariskan negara-negara kecil. Iran sebagai representasi mewarisi Persia kalah hegemoninya di Timur Tengah oleh Arab Saudi. Makedonia pun saat ini bernasib sama mewariskan negara-negara kecil seperti Yunani yang mengalami krisis keuangan bahkan Makedonia (Utara) baru menjadi negara merdeka dari Yugoslavia tahun 1993.

Kebesaran Romawi juga di era modern saat ini mewariskan negara-negara kecil seperti Italia, Vatikan yang mewalili Katolik maupun Turki yang mewakili Islam masih kalah pengaruhnya oleh Arab Saudi di Timur Tengah.

Bandingkan dengan Inggris yang awalnya terinspirasi dari imperialisme Spanyol abad ke-16 saat ini malah memimpin negara Persemakmuran bekas koloninya. Bahkan Amerika Serikat yang hampir tidak punya sejarah peradaban (Maya, Tiwanaku, Inca, Aztek peradaban di Amerika Selatan) malah memimpin hegemoni dunia di abad ini baik ekonomi, politik dan kekuatan militernya. Demikian pula dengan kekuatan Rusia (walaupum Uni Sovyet sudah bubar)  yang sejarahnya terbentuk dari Kerajaan kecil Moskhow.

Kekuatan Mongol kekuasaan wilayahnya yang dulu pada jamannya menggantikan kekuasaan Persia saat ini malah kalah besar dengan kekuatan Tiongkok baik teritorinya, ekonomi dan kekuatan militernya.

Masih mending kekuasaan Candragupta yang lumayan mewariskan wilayah India saat ini walaupun Pakistan, Banglades dan Afganistan menjadi negara merdeka.

Bagaimana dengan Indonesia?

Saya harus berterimakasih kepada Majapahit yang "mewariskan" wilayah kedaulatan NKRI saat ini walaupun tanpa Semenanjung Malaysia, Sabah dan Serawak. Maka semboyan Majapahit "Mitreka Satata" perlu kita pedomani yang artinya persaudaraan yang satu dengan dasar persamaan derajat. Karena itulah modal Majapahit menyatukan Nusantara membangun peradaban abad ke XII - XIV.

Era Romawi Konstantinus yang Agung memindahkan ibukota dari Nikomedia (di Anatolia) ke Byzantium/Konstantinopel.

Saai ini Presiden Jokowi telah menyiapkan pemindahan Ibukota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Pembebasan lahan sudah dilakukan Kementerian Agraria/BPN, oleh Kementerian Bappenas dan Kemen PUPR desain IKN sebagai kota hijau telah disayembarakan, desain istana negara pun telah final, bahkan bendungan sebagai sumber air baku dan pengendali banjir pun dalam fase konstruksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun