Peristiwa memilukan terjadi pada Ahad (23/2/2020) lalu di ibu kota India, New Delhi. Dimana kelompok Hindu dan Muslim terlibat bentrokan yang menyebabkan 30 orang tewas. Bentrokan ini sendiri bermula oleh serangan terhadap kelompok Muslim penolak UU kewarganegaraan atau Citizenship Amandement Bill (CAB) oleh kelompok Hindu pendukung UU tersebut.
Kejadian itu bertepatan dengan kunjungan Presiden Amerika Serikat  Donald Trump.
Setidaknya, bentrokan yang berlasung selama 3 hari itu selain memakan korban jiwa, juga beberapa masjid, toko, dan gedung dibakar. Dalam sebuah video yang diunggah oleh @arjunsethi18 di media sosial memperlihatkan seorang pemuda memanjat sebuah menara masjid dan mencopot simbol bulan bintang , lalu menggantinya dengan Bendera Saffron, lambang kelompok sayap kanan Hindu India.
Tentu saja, jika peristiwa ini berulang ini akan menimbulkan setimen rasial antara kedua kelompok, baik di India maupun di seluruh dunia.
Islam Kasih Sayang dan Perdamaian
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi hati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." Q.S. Ali Imran/3:159
Salah satu watak utama Islam adalah al-rahmah wa al-salamah (kasih sayang dan perdamaian). Misi utama Islam adalah misi al-rahmah wa al-salamah (kasih sayang dan perdamaian). Allah berfirman: Wama arsalnaka illa rahmatan li al-alamin (Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat (kasih sayang bagi semesta alam), Q.S. al-Anbiya/27:107.
Mengutip pernyataan Dr. K.H. Shobahussurur Syamsi, M.A. bahwa Islam juga memiliki watak al-adalah (keadilan), sebagai din wasath (agama tengah) dalam segala hal terutama, Adil dan seimbang, juga tidak berada pada ekstrim kanan tidak pula ekstrim kiri. Pada sisi lain Islam tidak keras juga menakutkan dan tidak lembek tanpa prinsip tanpa harga diri.
Sayyid Qutub dalam tafsirnya, memahami ummah wasath (umat tengah, Q.S. al-Baqarah 2:143), sebagai umat yang menjadi saksi bagi manusi semua bahwa mereka menerapkan nilai keadilan dan keseimbangan.
Implikasi dari kasih sayang adalah al-salam (kedamaian). Sejalan dengan ajaran Islam, setiap muslim mestinya memproklamirkan diri aktif menebarkan kasih sayang dan perdamaian untuk mewujudkan kehidupan damai di seluruh jagat raya ini.
Islam Membenci Kekerasan
