Mohon tunggu...
Ika Rostika
Ika Rostika Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mengajar di SMPN 1 Pangalengan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aksi Nyata Modul 3.1.a.10 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

24 September 2021   16:28 Diperbarui: 24 September 2021   16:41 3478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsultasi Pelaksanaan Program Parenting Dengan Kepala Sekolah (Dok.Pri)

1. Latar Belakang Aksi Nyata

          Kegiatan terakhir dari alur pembelajaran MERDEKA  setelah selesai mempelajari materi dalam satu Modul adalah membuat Aksi Nyata, Aksi yang diminta pada Modul 3.1 Materi Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran yaitu berupa praktik proses pengambilan keputusan, dengan menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian keputusan berdasarkan kasus pilihan yang terjadi di sekolah asal. Dalam menjalankan proses Aksinya ini peserta diminta untuk mendokumentasikan tahap-tahap yang dianggap penting.

Ilustrasi Kasus yang dipilih

          Program Keluarga Harapan atau dikenal dengan PKH adalah program bantuan sosial untuk keluarga miskin. Program ini dilaksanakan oleh kementrian Sosial untuk membantu mengatasi kemiskinan. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama di bidang pendidikan dan kesehatan pada kelompok keluarga miskin. PKH memberi bantuan agar keluarga yang termasuk ke dalam kriteria keluarga miskin mendapat akses pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi, perawatan dan pendampingan.

          Di SMPN 1 Pangalengan ada sekitar 564 murid penerima bantuan PKH terdiri dari kelas 7, 8 dan 9, di masa PJJ, dimana Pembelajaran dilaksanakan dengan Jarak Jauh melalui media online, banyak masalah yang muncul pada keluarga PKH. Diawali dengan kesulitan penyediaan fasilitas HP, pengisian pulsa dan kuota, ketersediaan sinyal, kemampuan mengoperasikan HP dan ketidakpahaman materi pembelajaran yang diberikan kepada anaknya sebagai murid. \

Dari masalah tersebut dapat dipastikan ketercapaian materi pembelajaran jauh dari yang diharapkan. Mengingat murid usia SMP sedang dalam periode masa tumbuh dan berkembang, anak mencapai titik kritis keseimbangan secara physik dan psikis, menyebabkan mereka cepat bosan dengan cara belajar dengan Online, kesulitan mengakses materi karena keterbatasan kuota, kesulitan untuk mendapatkan nara sumber yang dapat menjelaskan materi yang kurang dipahami menyebabkan tingkat partisipasi aktif peserta didik menjadi menurun, imbasnya adalah pengerjaan tugas pun semakin lama dan jumlah yang mengerjakan tugas menjadi semakin sedikit.

           Upaya untuk memberikan fasilitas pembelajaran yang berpihak kepada murid tetap diupayakan walau sedang dalam keadaan Pembelajaran Jarak Jauh, murid yang menerima bantuan Program Keluarga Harapan adalah salah satu yang mendapat perhatian ekstra, untuk mendapat hak belajar yang sama seperti murid lainnya.

          Muncul Dilema Etika dalam kasus ini, ada kesenjangan antara harapan agar murid bisa belajar dengan baik dengan kendala keadaan ekonomi dari penerima bantuan PKH. Beberapa upaya hanya bersifat mengatasi sementara dari satu masalah. Kemudian muncul satu tawaran Program Parenting untuk  penerima bantuan PKH yang digagas oleh Yayasan Tunas Cilik dari Save The Children. Program ini mencoba mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh keluarga PKH dalam mengasuh putra dan putrinya selama masa PJJ agar mereka dapat membantu putra-putrinya mengikuti pembelajaran dengan baik.

             Program Parenting yang diadakan di SMPN 1 Pangalengan merupakan satu kegiatan yang difokuskan untuk membantu orangtua yang termasuk dalam program PKH untuk mengikuti pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah menengah khususnya SMP, perubahan dalam menghadapi masa puber menjadi kesulitan tersendiri bagi para orangtua terlebih lagi dengan latar belakang kekurangan secara ekonomi ditambah latar belakang pendidikan orangtua juga terbatas. Upaya yang dilakukan diharapkan memiliki imbas positif bagi para orang tua yang termasuk dalam program PKH di SMPN 1 Pangalengan untuk membantu anak-anaknya belajar dengan baik.

             Menanggapi latar belakang dilema etika di atas maka penulis mencoba menggunakan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip penyelesaian dilema dan 9 langkah pengujian keputusan untuk menganalisis kasus tersebut.

2. Tujuan Aksi Nyata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun