Mohon tunggu...
Ika Nur Wahyu Octaviyana J
Ika Nur Wahyu Octaviyana J Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Matematika Universitas Airlangga

Saya adalah seorang mahasiswa program studi S1 Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Tatap Muka, Bagaimana Dampak bagi Siswa dan Mahasiswa?

12 Juni 2022   21:06 Diperbarui: 13 Juni 2022   00:37 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada akhir tahun 2019, ditemukan virus baru  di Wuhan, China yang dikenal dengan virus Covid-19 atau virus corona SARS-Cov-2. Infeksi virus ini sangat cepat menyebar ke negara-negara lain tak terkecuali Indonesia. Di Indonesia, infeksi virus ini pertama kali ditemukan sekitar dua tahun lalu, tepatnya diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020. 

Sejak saat itu, penyebaran virus ini sangat cepat menyebar di Indonesia. Dalam upaya menekan angka penyebaran kasus covid-19 ini, pemerintah menerapkan beberapa kebijakan yang membatasi masyarakat untuk berada pada kerumunan dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. 

Kebijakan-kebijakan tersebut berdampak pada segala aspek kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dalam aspek pendidikan, dimana semua bentuk belajar mengajar dilakukan secara daring (online).

Belakangan ini, pemerintah mulai melonggarkan kebijakan pembatasan atau yang dikenal dengan PPKM dikarenakan penemuan angka kasus covid-19 yang menurun dan cenderung stabil. Pemerintah juga sudah mengeluarkan surat keputusan untuk memulai kembali pembelajaran tatap muka, 

dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, setelah sebelumnya dilakukan pembelajaran jarak jauh kurang lebih dua tahun. Diizinkanya pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini tentunya dibutuhkan kesiapan, baik dari tenaga pendidik maupun siswa dan mahasiswanya. 

Selain itu, diadakannya pembelajaran tatap muka ini sedikit banyak akan berdampak bagi kebiasaan, cara belajar, maupun dari segi kehidupan sosial siswa dan mahasiswa. Dampak seperti apakah yang dirasakan siswa dan mahasiswa dengan adanya pembelajaran tatap muka ini setelah dua tahun dilakukan pembelajaran jarak jauh?

Sehubung dengan mulai dilaksanakannya kembali pembelajaran tatap muka ini, menjadikan siswa dan mahasiswa dituntut untuk beradaptasi kembali menghadapi kondisi tersebut. Namun, pada pelaksanaanya ada beberapa siswa dan mahasiswa yang sudah mulai terbiasa dengan dilakukannya pembelajaran 

tatap muka kembali dan ada juga siswa dan mahasiswa yang merasa sedikit kesulitan untuk kembali beradaptasi dengan pembelajaran tatap muka ini. Banyak dampak yang dirasakan oleh siswa dan mahasiswa dengan adanya pembelajaran tatap muka ini.

Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh secara online ini dirasa belum cukup efektif bagi siswa dan mahasiswa karena mereka merasa pelaksanaan pembelajaran jarak jauh secara daring hanya berjalan satu arah dan terbatasnya interaksi guru maupun dosen sehingga mereka merasa cepat bosan dan kurang bisa memahami materi secara penuh. 

Selain itu, dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring ini tak jarang siswa dan mahasiswa kurang fokus dengan materi pembelajaran yang disampaikan karena siswa dan mahasiswa saat menjalani pembelajara jarak jauh mayoritas sambil 

melakukan kegiatan sampingan yang dapat mengganggu konsentrasi siswa dan mahasiswa. Sebagai contohnya yaitu bermain game online, menonton youtube, menonton video tiktok, scroll media sosial, dan kegiatan lainnya. Penyebab lain siswa dan mahasiswa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun