Mohon tunggu...
Ika Nur Hikmah
Ika Nur Hikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro angkatan 2019

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cegah Stunting di Desa, Mahasiswa KKN Undip Luncurkan Program BTS

14 Agustus 2022   10:57 Diperbarui: 14 Agustus 2022   10:58 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Booklet Resep berisi Menu Sehat bagi Ibu Hamil dan Balita (Dokpri)

Desa Batunyana, Kabupaten Tegal (14/08/2022) - Stunting merupakan salah satu permasalahan yang serius di Indonesia. Stunting sendiri memiliki arti kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. 

Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Stunting dianggap permasalahan serius karena mengancam tumbuh kembang generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, stunting menjadi perhatian utama tiap daerah tak terkecuali Kabupaten Tegal. 

Dalam mendukung angka penurunan stunting di Kabupaten Tegal, terutama di Desa Batunyana, Kecamatan Bojong, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro  meluncurkan program BTS (Batunyana Tanggap Stunting). 

Kegiatan dilakukan dengan demonstrasi mengolah resep yang salah satunya adalah mengolah biskuit makanan tambahan untuk balita menjadi ice cream yang lezat. Program BTS yang dilakukan mahasiswa merupakan salah satu dari rangkaian program kegiatan  Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro yang dilaksanakan pada 5 Juli s.d 18 Agustus 2022.

(Dokpri)
(Dokpri)

Angka stunting di Kabupaten Tegal termasuk golongan tinggi di Jawa Tengah sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan penurunan angka stunting. Oleh karena itu, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro mendapat mandat guna melaksanakan program yang berkaitan dengan penurunan angka stunting. Program Batunyana Tanggap Stunting (BTS) menjadi pilihan utama mahasiswa dalam upaya menurunkan angka stunting.

Bahan-Bahan untuk Membuat Biskuit Es Krim (Dokpri)
Bahan-Bahan untuk Membuat Biskuit Es Krim (Dokpri)
Program BTS ini bekerja sama dengan Ahli Gizi Puskesmas Danasari saat demonstrasi memasaknya. Dalam acara yang diselenggarakan pada (29/7/2022), Ibu Diah selaku Ahli Gizi Puskesmas Danasari, mempraktekkan resep Biskuit Es Krim. Menurutnya, olahan ini terbilang sederhana dan mudah dibuat kembali oleh ibu-ibu di rumah dengan bahan yang mudah ditemui pula, seperti biskuit PMT, susu segar, agar-agar bubuk, dan gula(bisa diskip). Dari resep yang memiliki cita rasa lezat ini, anak balita akan tertarik untuk memakan biskuit PMT yang memang ditunjukkan guna pemenuhan gizi balita.

Produk Olahan Jadi (Biskuit Es Krim). Dokpri
Produk Olahan Jadi (Biskuit Es Krim). Dokpri

Dari program Batunyana Tanggap Stunting (BTS) ini, diharapkan dapat menjadi wadah penting bagi ibu untuk mengetahui gizi yang seimbang buah hatinya. Dalam rangkaian program kegiatan BTS, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro juga membagikan booklet resep makanan sehat baik bagi balita hingga anak-anak untuk mencegah stunting dan memperbaiki gizi balita. Dengan diadakannya program tersebut, diharapkan membawa dampak yang signifikan bagi penyadaran ibu mengenai gizi seimbang bagi balita untuk mencegah stunting.

Penulis :Ika Nur Hikmah, Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik UNDIP
Dosen : Solikhin, S.Si., M.Sc.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun