Mohon tunggu...
Nurginayah
Nurginayah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam dan Teknologi

12 Juli 2018   04:23 Diperbarui: 12 Juli 2018   04:36 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seperti apa wajah teknologi bila Islam menjadi sumber inspirasi?  Sebenarnya ada tiga jenis teknologi yaitu.

Pertama adalah teknologi yang merupakan keniscayaan ("jibilliyah") bahwa peradaban manusia yang semakin berkembang akan menciptakan teknologi untuk memenuhi kebutuhannya.  

Contohnya adalah teknologi untuk mempermudah manusia mendapatkan air, pangan, energi, pakaian, tempat berteduh, menjaganya supaya tetap sehat, membawanya dari satu tempat ke tempat yang lain, berkomunikasi, dan mempertahankan dari segala ancaman.  

Teknologi jenis pertama ini aslinya tidak khas, karena bisa muncul di peradaban manapun.  Namun Islam menambahkan dengan misalnya untuk pangan adalah pangan yang halalan thayyiban, untuk pakaian adalah yang menutup aurat, untuk alat-alat hankam yang mampu menggentarkan musuh Allah, dsb.

Kedua adalah teknologi yang terkait dengan ibadah, seperti teknologi yang terkait dengan rukun Islam, walaupun umat beragama lain bisa juga memunculkan teknologi yang terkait ibadah mereka, semacam teknologi pembuatan patung, sesaji atau jimat.

Ketiga adalah teknologi karena inspirasi transendental, yang memang sangat spesifik disebut di dalam Alquran.  Semisal teknologi terkait jahe karena disebut sebagai minuman di surga, seperti dalam Surat Al-Insaan: 

Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (TQS 76:17); hingga eksplorasi ruang angkasa, karena semangat ayat Surat Ar-Rahman: Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup melintasi penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan". (TQS 55:33).

Pada tulisan ini kita akan fokus pada teknologi jenis kedua. Tidak bisa dipungkiri bahwa berbagai jenis ibadah umat Islam melahirkan berbagai teknologi, yang hukum mempelajarinya adalah fardhu kifayah, mengikuti kaidah ushul fiqih "Maa la yatiimul wajib illa bihi fahuwa waajib" (Apa yang tak bisa dilepaskan untuk memenuhi sesuatu yang wajib, maka hukumnya wajib pula).

Shalat memang bisa dikerjakan di tempat seadanya.  Namun shalat Jumat bagi suatu kampung Muslim jelas memerlukan tempat yang khusus, yaitu masjid.  Masjid ini memerlukan arah kiblat, maka muncullah teknologi menentukan arah (navigasi).  

Masjid ini perlu disucikan dari najis, maka muncullah teknologi pembersih.  Sebelum shalat orang wajib berwudhu, maka muncullah teknologi untuk mengadakan air bersih yang suci.  Untuk memanggil shalat Jumat ada adzan yang perlu pengeras suara, maka muncul teknologi sound system.  Jadi untuk satu fardhu ain, diperlukan berbagai fardhu kifayah yaitu pengembangan berbagai teknologi.

Puasa bulan Ramadhan bisa dilakukan dengan bersahaja.  Namun untuk Ramadhan yang semarak, bisa muncul berbagai teknologi.  Untuk mendapatkan informasi akurat kapan memulai bulan puasa, juga saat fajar dan maghrib, muncullah teknologi teleskop rukyat dengan kamera CCD untuk mendukung rukyatul hilal.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun