Mohon tunggu...
Ika Agustina
Ika Agustina Mohon Tunggu... Guru - GURU IPA DI SMP NURUL HUDA JAYAPURA PAPUA

Saya adalah guru ipa di SMP Nurul Huda Jayapura Papua, saya juga tutor matematika dan IPA di PKBM ELOHIM dan PUSPITA kota Jayapura. Aktivitas sehari-hari saya ya berkecimpung di dunia pendidikan baik formal maupun non formal. Melayani mereka yang tidak terlayani, adek-adek kita yang kurang beruntung mengenyam pendidikan formal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practise PPG DALJAB 2022 Universitas Negeri Malang

7 Oktober 2022   22:33 Diperbarui: 7 Oktober 2022   22:32 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penangguhan pembelajaran tatap muka di sekolah selama masa pandemi 2019 telah menimbulkan penurunan kualitas pengetahuan kognitif, keterampilan vokasi, dan keterampilan sosial yang dimiliki pribadi peserta didik. Dimulai dari penyampaian materi yang tidak leluasa, kesulitan untuk bertanya maupun berkonsultasi dengan pendidik, serta gangguan kelancaran internet. Selain itu, proses pembelajaran daring yang diselenggarakan oleh Pendidik belum menemukan format yang tepat dibanyak sekolah sehingga efektivitasnya masih sering dipertanyakan.

Sekolah juga merasakan kesulitan dengan keterbatasan dalam memberikan materi ajar kepada peserta didik. Jam belajar mengajar berkurang, materi pelajaran tidak tersampaikan dengan baik, dan sulitnya mengajar materi yang bersifat praktikum.

Berangkat dari permasalahan di atas, banyak siswa saya yang rendah ketrampilan komunikasinya. Baik komunikasi secara personal ke pendidik ataupun komunikasi di kelas.  Hal ini memaksa saya sebagai pendidik menjadi teladan dan pemimpin pembelajaran untuk mencari formula terbaik agar peserta didik mampu menyampaikan aspirasinya baik secara lisan ataupun tulisan.

SMP Nurul Huda terletak di kompleks pertokoan dan masyarakat Papua. Perkembangan teknologi tentunya tidak tertinggal dengan yang lainnya, namun demikian budaya lingkungan yang tidak tertib sehingga sekolah melarang anak emmbaa media komunikasi. Hal ini tentunya membatasi ruang gerak peserta didik yang notabene menggemari belajar melalui video atu media visul untuk berkreasi di sekolah.

Dari aksi PPL 2 kali yang saya lakukan baik secara PBL dan PjBL dapat saya simpulan bahwa ketrampilam komunikasi anak meningkat. Hal ini dibuktikan  dengan keaktifan peserta didik bertanya di kelas ataupun di kelompoknya. Sesama peserta didik saling bertanya baik saat diskusi kelompok ataupun kunjung karya.

Selain itu, peserta didik terlihat lebih percaya diri menyampaikan gagasan dan pendapatnya di depan kelas.

Peseta didik lebih leluasa menyampaikan ide dan gagasannya sesuai dengan bakat dan minat yang digemarinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun