Mohon tunggu...
Iis Suwartini
Iis Suwartini Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan

Iis Suwartini merupakan dosen di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta sejak tahun 2014. Mengajar pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saat ini sedang menempuh studi S3 pada jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Sebelas Maret (UNS). Penulis aktif menulis kolom opini, cerpen, cerita sejarah dan cerita misteri di beberapa koran.

Selanjutnya

Tutup

Segar

Lebaran Tiba, Perlukah Baju Baru?

7 Mei 2021   21:10 Diperbarui: 7 Mei 2021   21:18 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Lebaran merupakan momen yang begitu dinantikan euforia hari raya Idul Fitri sudah terasa. Berbagai pusat perbelanjaan mulai ramai begitu juga kesibukan kurir berjibaku dengan waktu menghantarkan keceriaan di rumah Anda. Lebaran tidak bisa lepas dari baju baru. Tawaran sale pun begitu menggiurkan terkadang membuat kita lupa diri. Seolah umat muslim berlomba-lomba untuk berhias diri. Baju baru sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia ketika menyambut momen lebaran. Apakah itu salah?

"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid. Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan." (QS Al Araf: 31).

Momen perayaan hari raya Idul Fitri tidak terlepas dari beribadah. Menjalankan solat hingga halal bihalal di masjid menjadi rangkaian ibadah yang dijalani umat Islam. Berdasarkan hadis tersebut kita dianjurkan menggunakan pakaian terbaik untuk menjalankan ibadah. Jika bertemu orang lain saja kita berhias apalagi beribadah kepada Allah SWT.

Pakaian terbaik di sini dimaksudkan pakaian yang layak dipakai tidak harus baru. Namun bukan berarti dilarang membeli baju baru untuk memperingati hari raya Idul Fitri. Hendaknya umat muslim menyambut hari raya Idul Fitri dengan penuh kegembiraan. Jika dirasa baju yang ada sudah nampak usang maka tidak masalah membeli baju baru. Akan tetapi Anda perlu bijak dalam menyikapinya.

Ada baiknya jika Anda membeli pakaian kepada penjual di sekitar rumah Anda. Niatkan membeli pakaian untuk membantu sesama.  Anda juga bisa membeli produk UMKM yang kini sedang berusaha keras untuk bangkit akibat pandemi covid.  Untuk sementara waktu sebisa mungkin gunakan produk dalam negeri untuk membantu memulihkan perekonomian.

Segala sesuatu tergantung dengan niat jadi awali dengan niat yang baik. Belanja seperlunya dan sesuai kemampuan. Barang mahal dan murah tergantung dari kondisi masing-masing. Jadi selagi ada rezeki lebih tidak masalah membeli baju baru untuk berbagi rezeki kepada para pedagang. Anda dapat menghadirkan keceriann di rumah Anda membelikan baju baru untuk keluarga. Para pedagang pun dapat menyambung kebutuhan hidup. Mari berbagi rezeki kepada sesama dengan menggunakan produk dalam negeri untuk menyambut hari raya Idul Fitri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun