Mohon tunggu...
Iin Indrayanti
Iin Indrayanti Mohon Tunggu... Menulis Untuk Indonesia

Akademisi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Edukasi Virtual Bersama MI Darul Hikam Kota Cirebon

18 Juli 2021   01:21 Diperbarui: 18 Juli 2021   01:36 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

Cirebon, 13 Juli 2021. Situasi pandemik dan semakin meningkatnya positivity rate penderita Covid-19 di Indonesia, mengharuskan pemerintah untuk mengambil berbagai langkah tegas sebagai upaya menekan laju penambahan pasien dan angka kematian akibat Covid-19. Kampanye gerakan hidup sehat dan program wajib vaksin gratis bagi masyarakat dan pelajar diberikan dengan tujuan agar masyarakat memiliki imun tubuh yang mampu menangkal berbagai virus. Namun pemberian vaksin tidak lah cukup tanpa kedisplinan dalam menerapkan protokol kesehatan 5M bagi masing-masing individu.

Saat ini himbauan hingga pembatasan berbagai bentuk kegiatan di luar rumah terus digalakkan baik oleh kalangan publik figur, pejabat negara, akademisi hingga masyarakat. Hal ini dapat dilihat secara massive di berbagai pemberitaan, pamphlet, media sosial maupun spanduk dari kota hingga desa. Masyarakat di segala lapisan diminta turut serta untuk aktif dalam mengkampanyekan gerakan hidup sehat dan penerapan protokol kesehatan.

Sebagai salah satu bagian penting masyarakat khususnya di lingkungan pendidikan dan bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, para dosen tidak hanya beperan dan bertugas memberikan materi perkuliahan dan melaksanakan penelitian, namun dosen juga wajib aktif terlibat dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Hal ini bertujuan untuk menebar hal positif dan kebermanfaatan serta diharapkan mampu memberikan solusi terhadap masalah yang umum dihadapi masyarakat. Namun kegiatan PKM kali ini dilakukan dengan cara yang berbeda. Melihat situasi yang dihadapi saat ini, seluruh kegiatan akademik maupun non akademik dilaksanakan secara daring atau virtual.

Dengan mengusung judul "THE SCARY LITTLE MONSTER", tim PKM dosen dan mahasiswa yang diketuai oleh Iin Indrayanti, M.Pd dari Program Studi DIII Desain Komunikasi Visual Politeknik Harapan Bersama memberikan sesi edukasi secara virtual melalui cerita atau storytelling menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (bilingual).  Storytelling dipilih sebagai salah satu strategi dalam penyampaian pesan yang selalu menarik bagi segala usia, khususnya anak-anak.  Sebanyak 100 siswa siswi kelas 6 dari MI Darul Hikam Kota Cirebon terlibat dalam kegiatan kali ini.

Dokumen pribadi sebelum masa pandemi Covid-19
Dokumen pribadi sebelum masa pandemi Covid-19

Agenda bercerita diawali dengan pengenalan judul dan brainstorming beberapa gambar terkait realita atau situasi sebelum dan pada saat atau selama masa pandemi yang tengah melanda masyarakat dunia. Brainstorming dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menghasilkan ide baru, gagasan, pikiran dan komentar segar sesuai usia mereka. Cerita dilanjutkan ke inti agenda yaitu edukasi Gerakan 5M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dengan sabun dan air mengalir, Menjaga Jarak, Mengurangi Mobilitas dan Menghindari Kerumunan). Dengan menggunakan beragam gambar berbentuk kartun, sesi bercerita diakhiri dengan mempraktekkan cara memakai masker dan bernyanyi bersama diiringi tone lagu "Baby Shark" sambil gerakan mencuci tangan dengan benar.

Sebagai salah satu sekolah terbaik di Kota Cirebon, MI Darul Hikam sangat konsisten dalam menerapkan pembelajaran berbasis daring. Ini semua dilakukan sebagai bentuk upaya dalam memutus rantai penyebaran virus Covid-19 di kalangan para siswa di sekolah. Ibu Livy Nurul Chasanah, S,Pd.I, Ibu Hichmah Nurhayati, S.Pd., serta Ibu Surayya, S.Pd.I selaku guru sekaligus wali kelas 6 juga turut hadir mengawal para siswa selama sesi virtual yang berlangsung selama 60 menit tersebut.

"Alhamdulillah, kami sangat senang dapat mengikuti sesi edukasi oleh tim PKM Politeknik Harapan Bersama. Kegiatannya sangat berkesan bagi kami. Anak-anak bisa belajar tentang cara menghadapi situasi pandemik melalui penyampaian yang berbeda, yaitu praktek  Gerakan 5M secara virtual menggunakan bilingual dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami. Sehingga, anak-anak memperoleh manfaat ilmu sekaligus belajar Bahasa Inggris secara tidak langsung", tutur para wali kelas. Meskipun terdapat beberapa kendala teknis, namun para siswa tetap dapat mengikuti hingga akhir dengan penuh semangat dan antusias. "Konten cerita yang diberikan selama kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini diharapkan dapat diterapkan dengan baik oleh para siswa dalam kehidupan sehari-hari demi hidup yang lebih sehat", lanjut wali kelas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun