Mohon tunggu...
Iin Agustina
Iin Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Artikel

Implementasi Pendidikan Diera Pandemic

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Pendidikan di Era Pandemic

23 Juni 2021   20:28 Diperbarui: 23 Juni 2021   20:38 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Implementasi Pendidikan Diera Pandemic

Saat ini dunia sedang dikejutkan dengan adanya virus corona atau biasa disebut covid'19, di Indonesia sendiri covid'19 mulai masuk sejak awal maret 2020 dengan adanya dua kasus warga negara yang positif terkena virus ini kemudian menyebar sampai ke seluruh Indonesia sampai saat ini. Akibatnya pemerintah mengambil sikap untuk menerapkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dengan menjaga jarak satu sama lain, atau bahkan dihimbau untuk dirumah aja, dan juga penerapan protokol Kesehatan untuk selalu memakai masker, mencuci tangan atau juga bisa menggunakan hand sanitizer. 

Kemudian penerapan kebijakan dirumah aja untuk seluruh masyarakat dengan mengganti seluruh aktivitasnya yang biasanya dilakukan secara bertatap muka dan harus bertemu banyak orang kini dialihkan dengan aktivitas secara daring. Termasuk bidang Pendidikan yang terkena dampaknya, yang semula harus datang ke tempat mereka belajar kini harus terpaksa diganti belajar secara daring dirumah, tentu kondisi ini mengejutkan semua orang dan keadaan yang mendadak ini pastinya persiapan yang dilakukan untuk memulai pembelajaran secara daring pasti kurang, harus ada komunikasi dan kerjasama yang baik dari pihak pengajar, pelajar, dan orangtua. 

Para pendidik didunia Pendidikan pasti sudah merencanakan apa saja yang harus dilakukan agar pelajarnya bisa tetap melakukan pembelajara, mulai dari menyiapkan platform media belajar seperti zoom, google meet, google classroom, dan lain-lain. Tentu dalam penerapannya penggunaan teknologi lah yang paling diperlukan, namun tidak semua orang punya dan bisa menggunakannya. Kendala jaringan juga pasti akan selalu terjadi karena mengingat  tidak semua tempat mempunyai koneksi jaringan yang baik.

Selain itu pandemi Covid-19 saat ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan formal dalam upaya pendidikan karakter bangsa. Pendidikan tidak sekadar membuat peserta didik pintar dari segi intelektual namun juga berkarakter baik. Inovasi yang dapat pendidik lakukan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran daring dimulai dengan merencanakan pembelajaran yang menarik. Hal itu agar menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik. 

Selanjutnya dalam pelaksanaannya, pendidik dapat mengimplementasikan kedisiplinan dengan menepati waktu pembelajaran daring ataupun saat pengumpulan tugas. Pendidik dapat menguraikan materi dan memberikan soal yang mengandung nilai demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, peduli sosial, peduli lingkungan, dan cinta damai. Menumbuhkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air dapat ditempuh dengan mengambil tema pembelajaran yang berkaitan dengan Indonesia. Sementara nilai peduli sosial dan lingkungan hidup dapat dicapai dengan membentuk kelompok diskusi yang harus peserta didik lakukan secara daring. Sehingga rasa cinta damai ada diri siswa dapat tegugah. Nilai komunikatif dapat dibiasakan pendidik melalui tanya jawab setelah pemaparan materi. 

Nilai mandiri, kreatif, kerja keras, tanggungjawab, gemar membaca dan jujur dapat diimplementasi pendidik dengan memberikan latihan soal sehingga pendidik dapat melihat bagaimana tanggungjawab, gemar membaca materi yang diberikan, kemandirian, kejujuran juga kreatifitas peserta didik dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Pendidik dapat menyelipkan nilai religius dan toleransi pada sela-sela pemaparan materi. Pendidik juga harus mengimplementasikan nilai menghargai prestasi peserta didik dengan memberikan pujian atau bahkan barang jika ia mempunyai kelebihan dalam mengikuti pembelajaran daring yang telah berlangsung. 

Akhirnya, pendidik harus mampu berinovasi membuat pembelajaran daring ini sekreatif mungkin sehingga nilai-nilai karakter dapat tetap diimplementasikan. Beberapa dampak positi yang terjadi dimasa pandemi yaitu semakin cepatnya transormasi teknologi, pemerintah telah memberlakukan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Sistem PJJ yang berbasis teknologi tentu mengharuskan lembaga pendidikan, guru, siswa bahkan orang tua agar sanggup mengikuti kemajuan teknologi. 

Hal ini memicu percepatan transformasi teknologi pendidikan di negeri ini. Ini tentu berdampak positif karena penggunaan teknologi dalam pendidikan selaras dengan era Revolusi Industri 4.0 yang terus merangsek maju, banyak muncul aplikasi belajar online, ini menjadi dampak positif yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Adapun dampak negative yang terjadi dimasa pandemi yaitu keterbatasan fasilitas internet, penurunan capaian belajar dan juga kurangnya bersosialisasi antar pelajar maupun masyarakat lainnya. 

Realita sosial tentang pola kehidupan masyarakat yang terjadi diera pandemi ini sangat jauh berbeda dengan pola kehidupan masyarakat sebelum pandemi, masyarakat yang seharusnya bergerak bebas tanpa menjaga jarak kini berubah harus selalu memakai masker jika bepergian, memahami etika batuk, rajin mencuci tangan, sealu menggunakan handsanitaizer, dan selalu menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun