Mohon tunggu...
IIM ABDUROHIM
IIM ABDUROHIM Mohon Tunggu... Guru - SMPN 2 TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA

Saya merupakan Guru Mapel PPKn, Menjadi Wakasek bid Kurikulum SMPN 2 Talaga, dan Aktif menjadi Pengurus PGRI Kec Talaga, dan Pengurus MGMP Kab Majalengka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Budaya Positif di Sekolah SMPN 2 Talaga

19 November 2022   14:02 Diperbarui: 19 November 2022   14:11 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia tidak akan lepas dari lingkungan sosial pembentuknya sehingga manusia dikatakan sebagai mahluk sosial, bahkan Aristoteles menyatakan bahwa manusia adalah mahluk Zoon Politicon, Dari Interaksi sosialnya tersebut manusia menghasilkan apa yang dinamakan kebudayaan. Mengutif pengetian budaya dari  wikipedia, budaya merupakan cara hidup  yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi namun tidak turun temurun. Budaya itu juga merupakan cerminan dari perbaduan antara Akal dan budi manusia. 

Dalam Kaitannya dengan interksi sosial yang terjadi di lingkungan sekolah dalam jangka waktu yang lama memunculkan juga budaya sekolah, dan diharapkan akan muncul juga budaya positif sehingga akan membawa pengaruh yang positif terhadap perkembangan dan persiapan murid untuk menghadapai segala tangtangan yang akan dihadapi mereka pada masa yang akan datang.

Dari Pemahaman saya terhadap budaya postif yang didapat dari Program Guru Penggerak angkatan 6 dapapat diartikan bahwa BUDAYA POSITIF di Sekolah Lahir, tumbuh dan berkembang dari nilai nilai yang diyakini dan sudah disepakati bersama. budaya positif juga merupakan cerminan dari kebiasaan kebiasaan positif yang sudah dilakukan dalam waktu yang lama dengan memperhatikan  kodrat anak (kodrat Alam dan Kodrat Jaman) Penerapan Budaya Positif disekolah merupakan upaya dalam mengaktulalisasikan pemikiran dari KHD. 

Budaya positif disekolah sebenarnya sudah melekat pada tiap sekolah dengan berbagai hal positif yang dilakukan disekolah tersebut, seperti melakukan kegiatan kebersihan, berbagai acara religius, berbagai acara sosial terlebih lagi dalam merealisasikan berbagai peraturan sebagai bentuk kedisiplinan. Dalam menciptakan kedisiplinan murid adakalanya guru belum bisa membedakan antara Hukuman, Konsekwensi konsep restitusi, sehingga diperlukan cara agar  guru-guru menyadari hal tersebut sehingga dapat menciptakan budaya positif yang betul betul akan menciptakan budaya positif dengan keberpihakan pada murid.

Sebagai aksi nyata dalam implementasi pemahaman saya terhadap budaya positif, saya melakukan 2 kegiatan yaitu:

1.  Mempraktikan pembuatan keyakinan kelas, dikelas yang saya ampu.

2. Pengimbasan budaya positif dengan memberikan penyampaian kepada rekan sejawat secara langsung.

Praktik keyakinan kelas dengan meminta murid untuk memikirkan dan saling komunikasi dengan teman sekelas mengenai hal hal apa saja yang menurut mereka harus dilaksanakan dikelas agar kelas menjadi nyaman, kemudian hasilnya  ditulis di kertas berwarna untuk kemudian di tempel di papan tulis. 

Dalam pengimbasan budaya positi langkah lankah yang saya lakukan:

1. Berkoordinasi kepada kepala sekolah SMPN 2 Talaga ( Aligasa, M.Pd) dalam penyelenggaran pengimbasan budaya positif

2. Membuat panitia kecil terdiri dari (wakasek kesiswaan) dan beberapa guru yang dapat berkolaborasi dalam acara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun